"Kabupaten Banjar terkenal dengan intan, juga kue khas, yakni Kelelepon yang berwarna hijau," ujar Rusman.Â
"Jadi, saat melintasi pedagang kue Kelelepon, di situ saya mikir, pengunjung datang ke Martapura disambut dengan intan dan kelelapon, Alhasil itulah yang jadi inspirasi saya membuat karakter Si Epon," ungkapnya.Â
Makna dari maskot itu adalah mengajarkan kepada kita, ketika makan jangan dengan mulut terbuka atau berbicara, karena bila bicara saat mengunyah, isi kelelepon bisa muncrat keluar mulut.
"Begitu juga dengan Pilkada, harus berhati-hati berbicara, jangan saling menjatuhkan antar pasangan calon yang lain," jelas Rusman yang juga merupakan tutor di SKB Kabupaten Banjar.Â
Sebenarnya penamaan 'Si Epon', mula-mula ia memiliki dua opsi karakter, yaitu 'Si Lala' dan 'Si Epon' yang diambil dari nama kue khas Martapura tersebut, yakni Kelelepon.Â
Namun, karena KPU sudah memiliki dua maskot, ia pun memilih 'Si Epon' untuk diikutsertakan dalam sayembara tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H