Mohon tunggu...
Ahmad Mursyidi
Ahmad Mursyidi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, Guru RQ/TPA

Lahir Kotabaru, alumni Ponpes Darussalam Martapura, alumni SMKN 1 Simpang Empat Batulicin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Matra TNI ke Empat Angkatan Siber dan Dunia Hackers

22 November 2024   00:37 Diperbarui: 22 November 2024   04:53 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peretas Topi Ungu (Foto : AttackIQ)

Hacktivist Indonesia yang mengaku melakukan serangan ke berbagai website India tahun 2023 tahun lalu (Foto : Outlook Business)
Hacktivist Indonesia yang mengaku melakukan serangan ke berbagai website India tahun 2023 tahun lalu (Foto : Outlook Business)

Hacktivist  merupakan gabungan dari kata "hack" dan "activism" yaitu peretas dan aktivis. Mereka menggunakan hacking untuk tujuan politik dan sosial. Seseorang atau kelompok yang melakukan hacktivisme ini disebut hacktivist. 

Kalian pasti sering mendengar aktivis. Aktivis adalah seseorang yang mengkritik pemerintah untuk tujuan tertentu atau seseorang yang menggerakkan massa untuk melakukan demokrasi atas ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan-kebijakan yang diterapkan pemerintah tersebut. 

Jadi, kalau di dunia nyata dikenal dengan aktivis maka mereka yang melakukan demo di dunia siber disebut hacktivist. 

Hacktivisme sebagai sebuah gerakan mengekspresikan kekecewaan, pesan moral, pesan politik dari sesorang atau kelompok melalui teknik meretas sistem komputer. 

Hacktivist berbeda dengan hacker, aktivisme internet, terorisme dunia maya, dan gerakan sosial konvensional. 

Pembedaan dengan hacker berdasarkan pada orientasi politik, ketika hacker dalam melakukan aksinya tidak mempunyai orientasi politik, hacktivist melakukan aksinya berdasarkan tujuan atau orientasi politik. 

Pembedaan aktivisme internet dan hactivist berdasarkan aktivitas yang dilakukan dalam mencapai tujuan politik, aktivisme internet hanya menggunakan peralatan digital sebagai media penguat gerakan sosial yang dilakukan di dunia nyata. Aktivisme internet hanya menggunakan dunia digital sebagai sarana propaganda dan sarana merebut simpati publik tanpa ada aktivitas peretasan didalamnya, maka hal-hal seperti E-petisi bukan termasuk kedalam hacktivisme. 

Untuk membedakan hactivist dengan terorisme dunia maya terletak pada tradisi tanpa kekerasan, terorisme dunia maya dalam melakukan aksinya memiliki unsur kekerasan, sebagai contoh meretas sistem lalu lintas pesawat, agar terjadi kecelakaan pesawat. 

Sementara perbedaan hacktivisme dengan gerakan sosial konvensional terletak pada aksinya di dunia nyata dan dunia maya. (Wikipedia).

3. Purple Hat Hackers

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun