Mohon tunggu...
Ahmad Mursyidi
Ahmad Mursyidi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, Guru RQ/TPA

Lahir Kotabaru, alumni Ponpes Darussalam Martapura, alumni SMKN 1 Simpang Empat Batulicin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Lebih Jauh Potensi SDA Kotabaru yang Melimpah

9 November 2024   09:39 Diperbarui: 9 November 2024   10:02 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sepanjang jalan alat berat dan mobil berbagai jenis milik perusahaan tambang batubara serta thriller yang panjang mengangkut batubara lalu lalang dan di samping kanan merekalah sawit milik PT SKIP berjejer sangat panjang, sebelah kiri pemukiman warga termasuk rumah aku dulu. 

Berbagai suku bangsa dan orang bule (sebutan Warga Negara Asing) menghiasi keberagaman kecamatan Kelumpang Tengah tersebut. Mereka semua pendatang dari pelosok negeri dan petinggi PT Thiess dari Australia yang mencari nafkah di berbagai perusahaan tersebut dan berbaur dengan suku asli daerah tersebut yaitu suku Banjar (masih ingatkan mantan presiden Jokowi dan Ibu Iriani saat upacara penurunan bendera 17 Agustus 2024 kemarin di IKN memakai pakaian adat suku Banjar). 

Emas

Kalau di Kabupaten Banjar Martapura, Kalsel terkenal dengan intan terbaik di dunia, Kabupaten Kotabaru, Kalsel terkenal dengan emasnya. 

Pendulangan emas ini berada juga tidak begitu jauh dari tambang batubara cuma lebih ke dalam hutan agak jauh dari pemukiman warga. Di kelola oleh masyarakat yang tidak punya pekerjaan tetap atau mencari uang tambahan kemudian di jual ke tempat orang yang menimbang serbuk emas itu kemudian membelinya sesuai kesepakatan. 

Era 90an hingga 2000 pekerjaannya dilakukan secara manual yaitu warga menggali tanah dengan cangkul kemudian dimasukan bongkahan tanah yang ada emasnya ke linggangan (berbentuk topi kerucut seperti tentara mandarin tempo dulu) di beri air kemudian dilinggang. Dengan perkembangan zaman sekarang mereka tidak pakai cangkul lagi tapi menggunakan mesin. 

Semen Tiga Roda

Kalau kalian ingin melihat gunung batu kapur di sepanjang jalan menjulang tinggi, bisa kalian temukan mulai dari desa-desa yang ada di Kecamatan Kelumpang Barat, desa Tarjun (Kelumpang Hilir), Cantung (Kelumpang Hulu) hingga Kecamatan Sungai Durian. 

PT Indocement Tunggal Prakarsa adalah produsen semen terbesar ke 2 di Indonesia yang mayoritas sahamnya dipegang HeidelbergCement AG Jerman.

Menurut informasi dari Kabid Pertambangan Distamben (Dinas Pertambangan dan Energi) Kotabaru, A M Zen tahun 2012 katanya jika hanya PT ITP (Indocement Tunggal Prakarsa) Tarjun yang menggarap semen di Saijaan, 400 tahun baru bisa habiskan bahan bakunya. Sekarang belum ada seperempatnya dan sejak produksi sampai saat ini, satu gunung batu kapur belum habis. 

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tarjun adalah satu-satunya PT ITP di luar Jawa. Mulai dari plant 1 sampai 11 dan 13-14 semua di Jawa dan di Tarjun, Kalsel ini plant 12. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun