Kotabaru adalah salah satu kabupaten di propinsi Kalsel, Indonesia. Memiliki 22 kecamatan, 4 kelurahan dan 198 desa. Luas wilayah 9.442,46 km² dengan populasi penduduk 334.158 jiwa (2022). Mayoritas agama yang dianut adalah Islam 92,22 % dan suku aslinya Banjar.Â
Daerah ini memiliki Motto "Sa-ijaan" (bahasa Banjar) yang memiliki arti:Â Semufakat, satu hati dan se-iya sekata.
SUMBER DAYA ALAM (SDA)
Kotabaru memiliki beragam potensi sumber daya alam seperti tambang batubara, perkebunan kelapa sawit, tambang emas, semen tiga roda, bijih besi, minyak bumi, kayu ulin dan kayu jenis lainnya, berbagai jenis buah-buahan dan hasil laut.Â
Tambang Batubara adalah potensi SDA yang cukup besar dimiliki Kotabaru di Kecamatan Kelumpang Tengah milik PT. Arutmin Indonesia Senakin Mine yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk yang sahamnya mayoritas dimiliki Bakrie Group dan Salim Group.Â
Untuk pengoperasian tambang batu bara tersebut PT Arutmin mengontrak perusahaan asing dari Australia yaitu PT Thiess Contractors Indonesia dan agar operasi tambang tersebut berjalan lancar PT Thiess mengontrak beberapa perusahaan yang bergerak diberbagai bidang yang biasanya disebut subcontractor seperti PT Ryan Eka Pratama (PT REP) penyedia alat berat, PT Putra Sarana Transborneo (PT PST) penyedian alat berat juga (sebenarnya PT Thiess mempunyai alat berat sendiri yang lebih besar tapi mungkin untuk menghemat biaya dikontraklah beberapa perusahaan tersebut), PT Patra penyedia catering dan laundry, PT Pangan Sari penyedia catering dan laundry juga, PT BHP dan banyak lagi perusahaan-perusahaan subcontractor yang tidak bisa aku sebutkan karena waktu itu aku masih kecil dan remaja jadi tidak begitu penting mengetahuinya, yang pastinya semua jurusan kamu SMK atau kuliah ada di perusahaan tambang ini baik itu pertanian untuk penghijauan maupun kedokteran untuk berobat.Â
Thriller yang besar dan panjang mengangkut batubara melintas selama 24 jam di desa kami Tamiang Bakung menuju ke pelabuhan Air Tawar kemudian di bawa tongkang ke pelabuhan Pulau Laut.Â
Kelapa Sawit
Perkebunan Kelapa Sawit yang sangat luas milik PT Sinar Kencana Inti Perkasa (PT SKIP) Senakin Estate salah satu anak usaha Sinarmas berdekatan dengan tambang batu bara yang disebutkan di atas.Â
Di sepanjang jalan alat berat dan mobil berbagai jenis milik perusahaan tambang batubara serta thriller yang panjang mengangkut batubara lalu lalang dan di samping kanan merekalah sawit milik PT SKIP berjejer sangat panjang, sebelah kiri pemukiman warga termasuk rumah aku dulu.Â
Berbagai suku bangsa dan orang bule (sebutan Warga Negara Asing) menghiasi keberagaman kecamatan Kelumpang Tengah tersebut. Mereka semua pendatang dari pelosok negeri dan petinggi PT Thiess dari Australia yang mencari nafkah di berbagai perusahaan tersebut dan berbaur dengan suku asli daerah tersebut yaitu suku Banjar (masih ingatkan mantan presiden Jokowi dan Ibu Iriani saat upacara penurunan bendera 17 Agustus 2024 kemarin di IKN memakai pakaian adat suku Banjar).Â
Emas
Kalau di Kabupaten Banjar Martapura, Kalsel terkenal dengan intan terbaik di dunia, Kabupaten Kotabaru, Kalsel terkenal dengan emasnya.Â
Pendulangan emas ini berada juga tidak begitu jauh dari tambang batubara cuma lebih ke dalam hutan agak jauh dari pemukiman warga. Di kelola oleh masyarakat yang tidak punya pekerjaan tetap atau mencari uang tambahan kemudian di jual ke tempat orang yang menimbang serbuk emas itu kemudian membelinya sesuai kesepakatan.Â
Era 90an hingga 2000 pekerjaannya dilakukan secara manual yaitu warga menggali tanah dengan cangkul kemudian dimasukan bongkahan tanah yang ada emasnya ke linggangan (berbentuk topi kerucut seperti tentara mandarin tempo dulu) di beri air kemudian dilinggang. Dengan perkembangan zaman sekarang mereka tidak pakai cangkul lagi tapi menggunakan mesin.Â
Semen Tiga Roda
Kalau kalian ingin melihat gunung batu kapur di sepanjang jalan menjulang tinggi, bisa kalian temukan mulai dari desa-desa yang ada di Kecamatan Kelumpang Barat, desa Tarjun (Kelumpang Hilir), Cantung (Kelumpang Hulu) hingga Kecamatan Sungai Durian.Â
PT Indocement Tunggal Prakarsa adalah produsen semen terbesar ke 2 di Indonesia yang mayoritas sahamnya dipegang HeidelbergCement AG Jerman.
Menurut informasi dari Kabid Pertambangan Distamben (Dinas Pertambangan dan Energi) Kotabaru, A M Zen tahun 2012 katanya jika hanya PT ITP (Indocement Tunggal Prakarsa) Tarjun yang menggarap semen di Saijaan, 400 tahun baru bisa habiskan bahan bakunya. Sekarang belum ada seperempatnya dan sejak produksi sampai saat ini, satu gunung batu kapur belum habis.Â
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tarjun adalah satu-satunya PT ITP di luar Jawa. Mulai dari plant 1 sampai 11 dan 13-14 semua di Jawa dan di Tarjun, Kalsel ini plant 12.Â
Kayu Ulin dan jenis kayu lainnya
Sama dengan pendulangan emas berada agak jauh dari pemukiman penduduk. Biasanya warga berangkat rombongan dengan truck dan bermalam di tempat penebangan pohon itu beberapa hari bahkan beberapa bulan dan kayu yang besar-besar itu diangkut dengan truck ke bandsaw untuk di dipotong-potong menjadi berbagai bentuk seperti papan, kasau, gelagar dll.Â
Gambaran perusahaan dan usaha masyarakat yang kukisahkan di atas adalah kehidupan masa kecil dan remajaku era 90an hingga 2000an sebelum akhirnya kuputuskan merantau tahun 2007 ke Kabupaten Banjar Kecamatan Martapura, Kalsel.Â
Bijih Besi dan Minyak Bumi
Pulau Sebuku, selain pulau juga sebuah kecamatan di Kotabaru penghasil batubara, bijih besi dan minyak bumi.Â
Bijih besi dikelola oleh PT Sebuku Iron Lateritic Ores Tbk (PT Silo). Sedangkan minyak bumi di kelola oleh BUMD milik Pemda Sulbar dan Kalsel.Â
Karena jauh dari tempat tinggal aku maka kurang mengetahui tentang batubara, bijih besi dan minyak bumi di Pulau Sebuku ini. Â
Kalau perusahaan dan usaha masyarakat yang aku sebutkan di atas masih satu pulau atau setanah dengan Kalimantan umumnya dan Kalsel khususnya. Pulau Sebuku dan Pulau Laut (sering disebut Kotabaru) di tengah-tengah laut yang terhubung dengan Sulawesi dan Jawa.Â
Buah-buahan, Sayur, Kerang, Ikan dan udang
Buah, sayur dan ikan merupakan makanan yang selalu tersaji bagi masyarakat di Indonesia. Karena termasuk dari empat sehat (nasi, lauk pauk, sayur dan buah) lima sempurna (susu).Â
Di bawah ini akan aku sebutkan satu persatu buah, sayur dan lauk pauk yang ada di Kotabaru.Â
Buah
Tatau, plajau, lahung (jenis durian khas kalimantan kulit buahnya yang berwarna merah tua sampai coklat-merah), kuranji, hambawang, kuini, limpasu, rukam, binjai, ramania, kasturi, kapul, pampakin (jenis durian berwarna kuning), durian, rambai, mentega, kalangkala dll.
Sayur
Cangkuk, waluh, susupan, genjer, kangkung, bayam dll
Jenis kerang
Kuhang, tambayangan, lokan, tiram, kijing, remis, berungun, katuyung, haliling.Â
IkanÂ
Haruan, peda/rurumah, saluang, sambunit, kiper, toman, sumbilang, kali (lele), tenggiri, todak dll.
Berbagai jenis udangÂ
udang galah, udang papai dll.Â
Itu yang aku tahu dan masih ingat. Bagi kalian yang ingin menambahkan bisa komentar di bawah.Â
Beberapa bulan lalu di bioskop-bioskop seluruh Indonesia bahkan ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura memutar "film Saranjana kota gaib" yang konon katanya kota para jin Islam berbahasa Banjar dengan peradaban modern dan bangunan menjulang tinggi.Â
Ini menandakan bahwa Kotabaru tidak hanya terkenal dengan SDAnya di kehidupan nyata bangsa manusia tetapi juga terkenal di kehidupan kasat mata bangsa jin.Â
Pernah terbersit dalam hatiku bahwa Kotabaru gudangnya memburu harta maka dari itu di sana terkenal pendulangan emas. Maka dari itu banyaknya perusahaan nasional dan asing.Â
Kabupaten Banjar, Martapura gudangnya memburu ilmu agama Islam makanya terkenal di dunia dengan Intan dan banyak ulamanya seperti Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kalampayan) pengarang Kitab Sabilal Muhtadin (fiqih rujukan Bahasa Melayu se-Asia Tenggara) , Syeikh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul) Haul terbesar se-Asia Tenggara yang setiap tahun ramai dan dihadiri ribuan jamaah dari pelosok negeri dan luar negeri.Â
Itulah yang aku tahu tentang Kotabaru sesuai dengan pengalaman dan perjalanan hidup aku.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H