Lalu Ustadznya menjelaskan "Arti hadits tersebut kata para ulama, para malaikat itu merendahkan diri di hadapan penuntut ilmu dan menaruh hormat padanya. Ada ulama pula yang mengungkapkan bahwa yang dimaksud adalah malaikat itu mendoakan para penuntut ilmu karena membentangkan sayap sama seperti membentangkan tangan untuk berdo’a. Sebab sayap burung adalah ibarat tangan pada kita. Lihat pembahasan Abul ‘Abbas Al-Qurthubi dalam Al-Mufhim Asykala min Talkhis Kitab Muslim.
Ketika ia mengendap-ngendap kakak pembina sedang patroli. Lalu ia di bawa ke kantor diinterogasi dikira salah satu santri di Ponpes tersebut.
"Kenapa kamu membolos?" Kata Kakak pembina dihadapan para Ustadz dan Pimpinan Pondok.Â
Lalu ia menjelaskan bahwa bukan santri di Ponpes tersebut. Ia hanya kuli bangunan yang putus sekolah SMA dikarenakan ayahnya meninggal dan secara kebetulan lewat muka Ponpes kemudian ada rasa tertarik melihat para santri memangku kitab dan suatu ketika pintu terbuka dan penjaga Ponpes lengah ia menyelinap masuk, ketika melihat dan mendengarkan para santri belajar ia semakin tertarik tetapi hari kecilnya berkata tak ada daya dan upaya karena tak punya ongkos untuk ikut belajar.
Mendengar penuturannya yang tulus pimpinan Ponpes, semua ustadz dan yang hadir di situ terharu.Â
Lalu mereka bermusyawarah dan memutuskan Aldi sekolah di Ponpes tersebut dengan syarat ia harus jadi tukang kebersihan.
Singkat cerita Aldi sudah mondok 3 tahun di Ponpes tersebut. Pahit manisnya ia lalui dengan penuh kesabaran.Â
Suatu hari terjadi kekacauan di luar Ponpes. Semua yang ada di dalam Ponpes pun keluar untuk melihat apa yang terjadi di luar.
Ternyata yang membuat kekacauan adalah Andi dengan anak buahnya sang ketua geng NCS sewaktu Aldi sekolah umum dulu. Tapi sekarang geng itu sudah ganti nama seiring mereka lolos SMA dengan semakin bertambah anggotanya dengan nama baru "The King of Ninja."
Kenapa Andi beserta anak buahnya membuat keributan di luar Ponpes tersebut. Ternyata ada salah seorang santri yang jago silat melawan dan lolos dari kejaran anak buahnya ketika mereka meminta uang kepada santri yang ingin berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar.
"Hei kalian semua...!!! gue nantang duel siapa yang berani maju" Kata Andi.