Mohon tunggu...
Ahmad Munir Chobirun
Ahmad Munir Chobirun Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Penulis Lepas, Pengelola Blog ahmadmunir.page.tl

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Lokasi Ibu Kota Negara "Nusantara" di Kalimantan Timur yang Strategis Secara Geografis

21 Mei 2022   23:03 Diperbarui: 21 Mei 2022   23:13 1465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh: Ahmad Munir, Penggiat dan Pemerhati Pembangunan

Ibu Kota Baru Negara Indonesia, telah ditetapkan menjadi Nusantara. Penetapan Nusantara sebagai Ibu Kota Negara (IKN) telah mendapat payung hukum, berupa Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022. Penetapan Ibu Kota Negara yang baru ini, tentu tidak lepas dari pro-kontra, namun mekanisme negara bekerja telah dilaksanakan secara konstitusional.

Menyimak beberapa forum, khususnya dari beberapa pengkritik pemindahan ibukota, yang terjadi adalah seolah-olah ada pihak, yang menginginkan ibukota negara, sebaiknya tidak dipindahkan ke daerah lain. Dalam konteks, menjaga tatacara bernegara, sebaiknya semua pihak memberi masukan pada proses pelaksanaan pemindahan ibukota, bukan pada substansi menolak pemindahan ibu kota, karena negara telah menggunakan mekanismenya dalam mengambil keputusan, sesuai dengan tatacara bernegara seluruh anak bangsa.

Perpindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Nusantara, Kalimantan Timur jelas membawa konsekuensi dampak yang tidak sedikit. Tentu, konsekuensi yang dimaksud adalah cita-cita bersama, mewujudkan negara yang adil dan makmur, serta sejahtera dan merata di seluruh tanah air Indonesia.

Apa substansi penting pemindahan Ibu Kota Negara? Kenapa Kalimantan Timur sebagai lokasi baru Ibu Kota Negara? Pertanyaan ini, tentu telah dijawab oleh para akademisi dan ilmuan di kampus, sudah sejak lama. Tentu, dengan pertimbangan yang amat beragam, baik dari sisi Geografis, Geologis, Ketahanan Energi, Ketahanan Nasional, Ekologi, Sejarah dan lainnya.

Kedudukan Ibu Kota Nusantara Yang Strategis

Posisi Ibu Kota Nusantara terletak di tengah posisi sentral Indonesia. Secara jarak, Nusantara menjadi titik tengah, antara Sabang sampai Merauke dan antara Miangas sampai Pulau Rote. Hal ini menjadi simbol penting keadilan, pemerataan, dan pusat distribusi berbagai hasil pembangunan di Indonesia.

Posisi dan kedudukan ini akan berdampak pada banyak hal, paling tidak dari sisi transportasi telah disiapkan kekuatan baru, untuk mendukung kemajuan Indonesia dalam berbagai bidang. Tentu, daya dukung Kalimantan Timur menjadi Ibu Kota Negara Indonesia sangat kuat.

Dari sisi transportasi, kita mengenali rute perlayaran yang cukup masif, dari Jakarta maupun dari Surabaya ke Wilayah Balikpapan dan Samarinda, Kalimantan Timur. Rute ini juga biasanya bersambung ke Palu. Misalnya saja beberapa kapal dari Jakarta bisa ke Balikpapan, Samarinda dan Palu dalam satu rute. Ini sungguh memperjelas posisi yang amat strategis. Tiga pulau dilalui rute perlayaran yang secara maksimal, jika IKN berpindah ke Kalimantan Timur, akan menguatkan konektivitas 3 pulau besar di Indonesia, yakni Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Dari sisi yang lain, konektivitas Jawa bagian Barat dan Sumatera sudah amat kuat. Apalagi jika jalan Tol Sumatera sudah tersambung ke Kota-Kota besar di Sumatera, tentu akses dan konektivitas Jawa Sumatera menjadi amat kuat. Ini akan manandai pergerakan baru barang dan jasa, yang akan dengan mudah mengalir dari Pusat Industri dan Jasa, ke wilayah sumatera. Tentu, ini menjadi kekuatan tersediri, yang akan mendorong berbagai efek berganda (multiplayer effect), untuk pembangunan di Indonesia.  

Dari sisi lain, konektivitas Jawa Bagian Timur akan dengan mudah dapat diakses dari berbagai daerah. Penguatan rute pelayaran Surabaya -- Balikpapan -- Samarinda -- dan Palu, juga rute Balikpapan ke Makassar dan Wilayah Sulawesi Bagian Timur, tentu akan semakin kuat dengan pindahnya Ibu Kota ke Kalimantan.

Untuk wilayah timur, konektivitas kota Makassar dengan wilayah di Maluku Utara dan Maluku, juga wilayah Papua Sorong dan Jayapura. Untuk Wilayah Bali Nusantara konektivitas telah diperkuat dengan rute Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Secara sederhana kita bisa kuatkan, bahwa Kalimantan Timur menjadi Ibu Kota Negara akan mendorong kemajuan dalam banyak bidang, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Wilayah tersebut dimungkinkan akan menjadi pusat aktivitas pemerintahan, ekonomi dan bisnis, juga pendidikan dan kebudayaan. Tentu mimpi yang amat mulia bagi Bangsa Indonesia, jika dapat mewujudkan pembangunan Ibu Kota Negera dalam waktu yang segera.

Ketahanan Energi di Ibu Kota Nusantara

Kalimantan Timur telah dikenal memiliki sumber daya yang melimpah, utamanya sumber daya energi, yang bisa digunakan untuk pemanfaatan energi secara optimal, di Ibu Kota Negara "Nusantara" yang hendak dibangun.

Kekuatan dan berbagai sumber daya telah kuat di Pulau Jawa, Madura, dan Bali. Ke depan Kalimantan akan menjadi kekuatan baru. Kedudukan Kalimantan Timur sebagai ibu kota, akan menjadi daya Tarik baru, bagi pelaku ekonomi dan bisnis, untuk memusatkan jasa dan produksinya ke Ibu Kota Negara. Pergeseran ini akan mendorong tumbuhnya wilayah baru sebagai sentra ekonomi, yang tentu akan membutuhkan banyak sumber daya, dan tenaga kerja, untuk mendukung suksesnya pembangunan di Ibu Kota Negara baru.

Selama ini, sumber daya energi khususnya pembangkit listrik di Indonesia, di-supply dari energi fosil berupa batu bara. Tidak sedikit batu bara ditambang dari Bumi Kalimantan, yang kemudian diangkut ke berbagai pembangkit listrik di Indonesia. Secara tidak langsung pemindahan ibu kota, akan memusatkan aktivitas perkantoran dan pemerintahan, juga dimungkinkan disusul aktivitas bisnis di Kalimantan, sehingga energi bisa langsung dimanfaatkan di lokasi IKN, tanpa harus ada pemborosan pengangkutan energi ke lokasi lain.

Kalimantan Timur selama ini dikenal sebagai penghasil minyak bumi, juga penghasil batu bara. Ketahanan energi di IKN lebih terjamin. Pilihan menetapkan Kalimantan Timur untuk saat ini menjadi pilihan yang paling tepat dibanding daerah lain, mengingat ketahanan energi yang cukup mapan di Kalimantan Timur.

Penutup

Nilai strategis menjadi kunci pembangunan IKN. Nilai ini diharapkan dapat terimplementasi menjadi kekuatan baru, bagi negara dalam mendukung pembangunan berparadigma "Indonesia Sentris". Cara pandang baru, yang benar-benar harus dilekatkan pada setiap generasi bangsa, bahwa Indonesia adalah negara kesatuan berbasis kepulauan. Semua harus mendapatkan akses pembangunan yang merata. Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara baru, memiliki nilai yang amat kuat, khususnya secara Geografis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun