Untuk memastikan kebijakan yang diambil tidak merugikan petani, pemerintah melalui menteri perdagangan juga menyampaikan bahwa petani dijamin bahwa hasil panennya pasti dibeli. Pernyataan ini menunjukkan keberpihakan pada petani semata-mata untuk memastikan harga. Hal yang selama ini ditakutkan petani yaitu pada masa panen, harga hasil panen turun dan tidak ada yang beli. Kebijakan pemerintah ini untuk memastikan petani tidak mengalami keruagian, atas berbagai kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
PELUANG STABILITAS HARGA PANGAN TERJAGA
Jika kita membicarakan peluang stabilitas harga, maka yang harus kita pastikan adalah faktor penentu stabilitas harga yang harus dijaga. Kejadian kenaikan harga pangan dapat terjadi jika faktor permintaan akan barang dan jasa dari masyarakat meningkat. Pangan adalah jenis barang yang fundamental. Jika keberadaan bahan pangan tidak dijaga kondisi permintaan dan penawarannya, maka kejadian kenaikan harga pangan peluangnya menjadi sangat besar.
Operasi pasar ditujukan untuk menjaga stabilitas harga di lapangan, untuk mengurai rantai distribusi. Namun, operasi pasar juga perlu memperdagangkan barang dengan kualitas yang standar. Tanpa mempertahankan kualitas barang, operasi pasar tidak akan diminati konsumen.
Pilihan kemungkinan (peluang) stabilitas harga pangan lebih terjaga dengan impor atau menaikkan harga gabah petani pada saat panen, maka peluang stabilitas harga pangan dengan impor beras lebih pasti. Asumsi dasarnya memungkinkan peluang keberhasilannya 80-90%, sedangkan menaikkan kesejahteraan petani dengan menjaga harga gabah petani, masih pada posisi belum pasti.Â
Pertama kepastian data panen yang ada, kedua petani ditetapkan harganya tidak oleh petani sendiri. Maka pilihan impor dalam konteks ini, jauh lebih banyak mengandung unsur kepastian. Dengan kata lain, tingkat keberhasilannya jauh lebih besar. Peluangnya masyarakat dapat menikmati stabilitas harga jauh lebih nyata.
PENUTUP
 Ahirnya, kita dapat menarik kesimpulan sederhana, stabilitas harga pangan adalah faktor kunci, agar daya beli masyarakat terjaga. Hal ini pula yang menjadi indikator kesejahteraan masyarakat tetap terjaga. Secara periodik, kenaikan harga pangan sering dipicu oleh momentum hari besar keagamaan, yang menyebabkan kenaikan permintaan atas barang dan jasa dalam waktu bersamaan.Â
Jika harus dihadapkan pada pilihan kebijakan, maka kebijakan impor untuk stabilitas harga pangan bisa lebih baik dibanding mengandalkan stok beras dari data panen yang belum pasti. Â Maka potensi besarnya tetap dipilih impor untuk stabilitas harga pangan, dengan harga gabah dari petani tetap dibeli dengan harga stabil. Persoalan ini hanya kepastian untuk ketersediaan pasokan (stok). Semata-mata ihtiar pemerintah menjaga stabilitas harga untuk kesejahteraan masyarakat.