Mohon tunggu...
Ahmad Munir Chobirun
Ahmad Munir Chobirun Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Penulis Lepas, Pengelola Blog ahmadmunir.page.tl

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Air di Jakarta, Sumber Daya Alam yang Hilang

4 Januari 2018   18:18 Diperbarui: 4 Januari 2018   20:10 2646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air di Jakarta menjadi barang yang berharga. Air sudah menjadi sumber daya yang sangat berharga. Pertama, karena air menjadi sumber daya yang langka. 

Kedua, biaya untuk memperoleh air, baik biaya transportasi atau biaya pengolahannya sudah sangat mahal. Jadi secara ekonomis, air sudah menjadi barang yang sangat mahal. 

Untuk air isi ulang, satu galon dihargai setara dengan harga bensin hamper 1 liter. Rata-rata harga galon isi ulang, kisaran Rp 6000 belum termasuk biaya angkut. Tahun 2015, kebutuhan air bersih warga Jakarta dipenuhi dari luar daerah 81% dari Waduk Jatiluhur Purwakarta, 14% dari Tangerang dan 5% dari Kali Krukut. 

Pengolahan air limbah menjadi air bersih masih di bawah 5% (Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta, 2015). Ancaman kekeringan dan krisis air, jika pasokan air di Jakarta berkurang. Kondisi ini juga berdampak pada penurunan pasokan air untuk kebutuhan lahan pertanian di daerah Karawang, Bekasi, Subang dll. Tantangannya masih pada bocornya pipa distribusi dan pasokan air baku yang menurun.

Potensi Sumber Daya Air Hilang

Potensi sumber daya air yang hilang terlihat dari banyaknya air hujan yang langsung dialirkan ke laut. Dalam satu tahun hamper 65%, air hujan di permukaan lahan DKI Jakarta mengalir langsung ke laut. 

Pandangan ini, juga didukung kebijakan untuk mengurangi banjir, memang air di Jakarta diupayakan percepatanya agar langsung ke laut.

Optimalisasi pemanfaatan sumber daya air belum banyak dilakukan di Jakarta. Mekanisme memanen air belum dilakukan optimal. Air permukaan juga tercemar tidak terkendali. 

Sekilas selokan dan drainase di Jakarta bias dilihat tampak berwarna hijau. Ini jelas menjadi tanda bahwa Sumber Daya Air di Jakarta khususnya air permukaan menjadi hilang. Mudah-mudahan tidak mendatangkan kerugian lainnya. Air memang sudah selayaknya dijaga dan dioptimalkan pemanfaatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun