***
Jam dinding telah menunjukkan angka 19:00,"ah...rasanya cepat sekali waktu beranjak..."
Ronny terbangun dari mimpinya,ah ternyata hanya mimpi penghibur saja.,semenjak habis maghrib tadi karena kecapaian bekerja siang hari,dia langsung merebahkan dirinya dan aneh,mimpi itu mendatanginya....biasanya mimpi itu datang saat malam,atau pagi...ini,rasa-rasanya seolah nyata,tapi yang jelas dimana-mana mimpi tak mengenal waktu semaunya dia datang mimpi adalah kembangnya orang tidur.
Selanjutnya rony bergegas mengambil air wudhu dan segera menuju mushola,satu dua azan masih terdengar sayu,bahkan sebagian sudah ada yang mengumandangkan Iqomat,tanda sholat telah didirikan.Rony lebih memilih sholat di mushola dekat dengan rumahnya,sebetulnya jamaahnya tidak ada,tapi jika tidak dia dan ibunya yang memakmurkannya lantas siapa lagi,sayang sudah terlalu banyak mushola di kampungnya,tapi sekali lagi yang mengisinya hanya segelintir manusia,yang umumnya sudah berbau tanah yang sudah tua dan tinggal menunggu waktunya.Tapi itu pun masih baik ketimbang ada sebagian orang tua,kakek2 renta yang tak jua sadar dan bertaubat tetap saja membuat dosa dan kekacauan yang mengakibatkan ketidak tenangan warga di sekitarnya.
Waktu demikian cepat berputar,masa-masa kecil sekejap hilang tergantikan masa-masa remaja,masa remaja tak lama segera tergilas masa dewasa dan berkeluarga,masa-masa kebersamaan keluarga juga terasa begitu cepat berlalu tergantikan masa-masa tua dan menunggu..yach hidup memang hanya menunggu,tinggal bagaiamanakah kita mampu memanfaatkan waktu yang sejatinya hanya menunggu itu agar menjadi ladang amal dan kebaikan yang akan menyelamatkan kita dari perhitungan dan penghisabpan kelak.
***
"Ron,kamu sudah dewasa dan sudah lulus dari SMA,apa rencanamu,kamu tidak selamanya disini??"obrolan hangat yang dimuali oleh ibunya rony,sambil mengeruk nasi dari periuk,sisa nasi td siang yang masih belum habis.
"Entahlah mak,maunya sih rony mau kejakarta,"sambil mengambil tumpukan piring membantu ibunya menyiapkan makan malam seadanya.
"lha emak gimana..?,nanti siapa yang akan bantu mak menggembalakan kambing,mencarikan kayu bakar?"
Dengan sedikit nafas yang tertahan,dan dihembuskan dengan endusan yang panjang.
"rony,ndak usah mikir emak,yang penting rony bisa mewujudkan apa yang menjadi cita-cita rony,emak sepenuhnya mendukung apa yang rony putuskan,Insyaallah emak masih kuat kalau hanya untuk mengembala kambing dan cari kayu,yang penting anak emak satu-satunya ini bisa bahagia mendapatkan apa yang dia cita-citakan"