Mohon tunggu...
Ahmad Mujiyarto
Ahmad Mujiyarto Mohon Tunggu... Guru - sedang belajar

Hanya seorang yang belajar menjadi Guru SD yang Baik dan Benar...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Haa Dua Anak Cukup? Yang Bener?"

22 Februari 2012   16:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:19 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan Ekonomi-lah yang sering menjadi pemicunya,tak mampu mengurus dan menyekolahkan anak dipandang sebagai faktornya.Maka ramai-ramailah ibu-ibu dipelosok wilayah menyerbu puskesmas dan rumah sakit guna meminta pil KB atau Suntik KB.

Hal ini tentu sangat berbeda dengan negara-negara maju,semisal amerika,china,jepang dan india.Dimana para wanitanya mendapatkan subsidi dari pemerintah setiap berhasil melahirkan anak lebih dari dua.

Warga keturunan China misalnya,dalam budaya China tak pernah membatasi jumlah anak yang harus dilahirkan,akhirnya bisa kita lihat sekarang bahkan disetiap jengkal tanah di bumi ini akan selalu kita dapati warga keturunan China.

Sedang kita,justru sebaliknya belum-belum kita sudah harus ditakut-takuti dengan masalah ekonomi,masalah pendidikan,masalah sosial budaya hanya karena kita mempunyai anak lebih dari dua.

Saya dalam hal ini sangat tidak setuju dengan jargon yang didengungkan oleh bkkbn,lalu pertanyaanya bagaimana kalau dua anak itu laki-laki semua,atau perempuan semua,atau dua anak itu-maaf-tidak normal,apakah akan tidak mungkin mereka ingin mendapatkan keturunan yang lebih baik lagi.

Benarkah anda sudah puas,sudah cukup dengan memiliki hanya dua anak saja...?

Penganut paham KB (keluarga Besar)

=============================

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun