Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bojonegoro dari tahun 2014 hingga 2023, terdapat variasi signifikan dalam kontribusi masing-masing sektor terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menunjukkan fluktuasi besar dengan pertumbuhan tertinggi di 2015 (3,25%) dan terendah pada 2018 (-1,00%), rata-rata pertumbuhannya sekitar 1,43%. Sektor Pertambangan dan Penggalian mencatat pertumbuhan sangat tinggi pada 2015 (31,30%) dan 2016 (37,60%), dengan rata-rata 6,42%, menjadikannya penyumbang utama PDRB. Industri Pengolahan stabil dengan rata-rata 5,07%, sementara Konstruksi memiliki rata-rata pertumbuhan 5,25%. Perdagangan Besar dan Eceran mengalami penurunan signifikan pada 2020 (-8,26%) tetapi rata-rata pertumbuhannya tetap baik di 5,47%. Sektor Transportasi dan Pergudangan menunjukkan pertumbuhan tertinggi rata-rata sekitar 9,30%, meskipun Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami penurunan pada tahun yang sama (-8,27%). Secara keseluruhan, meskipun beberapa sektor terpengaruh pandemi COVID-19, sektor-sektor seperti Pertambangan dan Transportasi tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
                                                                    Kesimpulan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator utama yang menggambarkan total nilai tambah dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah selama periode tertentu. PDRB dapat dihitung melalui tiga pendekatan: produksi, pendapatan, dan pengeluaran. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku memberikan gambaran tentang struktur perekonomian saat ini, sementara PDRB Atas Dasar Harga Konstan digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dengan mengacu pada harga tahun dasar.
 Kabupaten Bojonegoro, dengan potensi ekonomi yang kaya berkat sumber daya alamnya, terutama minyak bumi, menunjukkan peran penting dalam peta ekonomi regional di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi di daerah ini dipengaruhi oleh faktor internal, seperti sektor industri dan pertanian, serta faktor eksternal, termasuk fluktuasi harga komoditas dan kebijakan pemerintah. Peningkatan PDRB menjadi indikator krusial dalam menilai sejauh mana pembangunan ekonomi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, laju pertumbuhan penduduk berperan penting dalam menentukan arah dan keberlanjutan pembangunan ekonomi. Meningkatnya jumlah penduduk dapat meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa, tetapi juga menimbulkan tantangan dalam penyediaan infrastruktur, layanan kesehatan, dan pendidikan. Oleh karena itu, pemantauan yang cermat terhadap pertumbuhan penduduk dan PDRB sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H