Berdasarkan data PDRB, terdapat perbedaan signifikan antara PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). PDRB ADHB mengalami sedikit penurunan dari tahun 2014 hingga 2015, namun kemudian meningkat secara signifikan hingga 2019, sebelum menurun lagi pada tahun 2020 akibat dampak pandemi COVID-19, dan kembali meningkat hingga tahun 2023. Sebaliknya, PDRB ADHK menunjukkan tren peningkatan yang konsisten dari 2014 hingga 2020, namun mengalami penurunan hingga tahun 2022 setelah mencapai puncaknya. Perbedaan ini disebabkan oleh pengaruh inflasi, di mana ADHB mempertimbangkan perubahan harga sementara ADHK mencerminkan pertumbuhan ekonomi riil tanpa pengaruh inflasi. Secara keseluruhan, meskipun terdapat fluktuasi, kedua jenis PDRB menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi yang positif pasca-pandemi.
                   Tabel. 3 Jumlah Kependudukan Kab. Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2023.
                        Grafik. 3 Jumlah Kependudukan Kab. Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2023.
Dari tabel dan grafik yang disajikan, terlihat adanya peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Bojonegoro dari tahun 2014 hingga 2023, dengan lonjakan tertinggi terjadi pada tahun 2018, mencapai 1.324.335 orang. Peningkatan jumlah penduduk ini berkontribusi pada peningkatan tingkat konsumsi masyarakat, yang pada gilirannya mendorong peningkatan produksi barang dan jasa. Hal ini berpotensi meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, pertumbuhan penduduk juga mendorong perluasan investasi, karena meningkatnya permintaan dan kebutuhan masyarakat yang lebih beragam. Dengan demikian, pertumbuhan demografis tidak hanya berdampak pada konsumsi dan produksi, tetapi juga menciptakan peluang investasi yang lebih besar, yang semuanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah. Berikut adalah beberapa solusi untuk meningkatkan PDRB berdasarkan lapangan usaha dengan mempertimbangkan jumlah kependudukan:
1. Pengembangan Sektor Produktif
Diversifikasi Ekonomi: Mendorong pengembangan sektor-sektor baru seperti teknologi informasi, pariwisata, dan pertanian modern untuk mengurangi ketergantungan pada sektor tradisional.
Peningkatan Kualitas Produk: Memfokuskan pada peningkatan kualitas dan inovasi produk untuk meningkatkan daya saing di pasar domestik dan internasional.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Peningkatan Keterampilan: Menyediakan program pelatihan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Kampanye Kesadaran: Mendorong masyarakat untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi, terutama di bidang yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.