Mohon tunggu...
Ahmad Khoiron
Ahmad Khoiron Mohon Tunggu... Guru -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesan dari Masa Lalu

30 Oktober 2017   13:52 Diperbarui: 30 Oktober 2017   13:59 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sampean ambil kertas mas, sampean Catet...!!"

Aku pun segera mengambil kertas dan bulpoint.

"Sampean Catet mas, Iki sing digawe mbobok i awak e cita, godong adas, pupuse godong pulowaras, pupuse godong lombok, brambang Abang 3 iris, godong luntas, diwenehi Uyah titik ae, terus carane mbobok i, alurnya teko nduwur Nang arah menisor, Ojo Sampek teko isor Nang arah menisor!"

"Trus jamune iku, kunir, asem, madu. Kanggo cawisane ketan putih dicampur ketan di dang, wedang kopi, wedang teh, wedang putih, di sajekno Dino Jumat sore.."

Pada kalimat terakhir ini, masalah cawisan, sangatlah bertentangan dengan keyakinan saya selama ini.

"Sudahlah... " Bathinku.

Huft... Tiba-tiba ada suara tak kasat mata, suaranya nyaring ditelinga ku, " ada pesan dari masa lalu, belajar lah...."

Jambangan, 25 Oktober 2017.

keterangan

Suwuk: suatu cara penyebuhan alternatif dimana seseorang yang dianggap memiliki  kemampuan pengobatan dengan mantera membacakan suatu mantra pada media  air yang kemudian diminumkan kepada pasien atau yang sedang menderita  suatu penyakit.

Cawisan :semacam sesaji yang diperuntukkan bagi orang yang sudah meninggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun