Mohon tunggu...
Ahmad Jalil Afandi
Ahmad Jalil Afandi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru

Ketika tulisan mengubah pola pikir seseorang, maka disitulah penulis berhasil.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Media Diorama dalam Pembelajaran Tematik di Kelas Rendah Sekolah Dasar

3 Oktober 2021   21:34 Diperbarui: 3 Oktober 2021   21:37 7500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media pembelajaran tersebut diklasifikasikan oleh Rudy Brets sebagai berikut:

  • Media audio visual gerak, adalah perpaduan dari gambar yang bisa bergerak dan mengeluarkan suara, contohnya adalah film bersuara, televisi, animasi, film pada televisi, dan pita video.
  • Media audio visual diam, adalah perpaduan dari gambar yang diam dan bisa mengeluarkan suara, misalnya film rangkai suara, halaman suara, dan sound slide.
  • Audio semi gerak, misalnya tulisan jauh bersuara.
  • Media visual bergerak, adalah media berupa gambar yang bergerak tanpa adanya suara, misalnya film bisu.
  • Media visual diam, adalah media berupa gambar yang diam dan tanpa suara apa pun, contohnya halaman cetak, foto, slide bisu.
  • Media audio, adalah media yang hanya mengeluarkan suara saja, misalnya radio, telepon, pita audio/kaset.
  • Media cetak, adalah media yang mengalami proses printing dan biasanya berupa buku, contohnya modul, buku ajar.

Berdasarkan deskripsi di atas dapat dipetakan lebih padat bahwa klasifikasi media pembelajaran yaitu: (1) media audio; (2) media visual; (3) media dua dimensi; (4) media tiga dimensi.

Sedangkan, Anderson (1997) menambahkan komputer dalam klasifikasi sendiri. Hal ini dikarenakan komputer mempunyai seperangkat yang sengaja disusun untuk menjalankan program tertentu. Sehingga program yang ada di dalam komputer merupakan satu kesatuan yang membentuk suatu media.

Dalam proses KBM, ada beberapa prosedur yang di lakukan untuk menentukan media pembelajaran yang digunakan. Pertama, mencermati materi pembelajaran pada satu mata pelajaran dalam satu semester sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Hal tersebut dianggap penting karena dengan proses mencermati tersebut akan diketahui apa yang akan disampaikan kepada siswa pada proses KBM. Kedua, memilih beberapa metode yang dianggap tepat digunakan dalam penyampaian materi tersebut. Pemilihan metode tersebut disesuaikan dengan sifat yang dimiliki oleh siswa, waktu yang tersedia untuk penyampaian materi tersebut dan layak tidaknya media yang digunakan. Ketiga, menentukan jenis dan bentuk media pembelajaran yang akan digunakan. Penentuan tersebut disesuaikan dengan kemampuan guru dalam menggunakan dan menjalankan media tersebut. Di samping itu, fasilitas belajar lainnya seperti buku paket, LKS, dan sebagainya juga menjadi faktor pendukung dalam penentuan jenis dan bentuk media tersebut.

Dalam sumber lain menyatakan bahwa di samping deskripsi di atas ada beberapa kriteria, yaitu pertama, media yang digunakan bersifat praktis, luwes, dan bertahan. Media yang digunakan merupakan sesuatu yang mudah didapat dan ekonomis. Dengan demikian kreativitas guru sangat diperlukan dalam membuat media. Media dengan biaya yang mahal belum bisa menjamin kualitasnya baik. Kedua, mutu teknis dari media yang akan digunakan. Media tersebut hendaknya memenuhi persyaratan tertentu supaya fungsinya dapat tersampaikan kepada siswa. Media sebagus apa pun jika tidak ada informasi yang tersampaikan hanya membuang-buang waktu saja. Ketiga, pengelompokan terhadap sasaran yang melihat media tersebut. Media yang akan digunakan dalam kelas rendah dengan kelas tinggi otomatis berbeda. Sehingga perlu ditentukan terlebih dahulu kepada siapakah media tersebut ditampilkan atau disajikan.

MEDIA DIORAMA

Diorama dapat dideskripsikan:

  • Suatu sajian pemandangan dalam ukuran kecil yang dilengkapi dengan patung-patung, dan penggambaran lingkungan sekitar seperti keadaan aslinya.
  • Pameran spesimen satwa atau suatu peristiwa bernilai sejarah dalam ukuran sesuai aslinya atau dibuat lebih kecil/terbatas yang dilengkapi dengan lingkungan alam sekitarnya.
  • Suatu kotak yang melukiskan suatu pemandangan dengan latar belakang yang dilukiskan di dinding atau ditata di sekitar objek sehingga menggambarkan suatu suasana yang sebenarnya.

Dari beberapa deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa diorama adalah suatu kotak yang di dalamnya berisi dengan tiruan pemandangan atau suatu benda yang lengkap dengan sesuatu yang berada di sekitarnya. Hal tersebut dibuat lebih kecil daripada keadaan aslinya. Diorama biasanya digunakan dalam menggambarkan kejadian dan atau suatu proses supaya yang melihatnya tertarik untuk memahami isi tersebut. Media ini kebanyakan digunakan dalam museum sejarah maupun binatang langka.

Karakteristik media ini adalah wujud dari pemandangan dan atau lingkungan serta isinya sama persis dengan bentuk kecilnya. Sehingga ketika sedang melihat lingkungan sawah misalnya, diorama harus memperhatikan detail pemandangan tersebut. Dalam pembuatannya, ada beberapa yang hendaknya diperhatikan yaitu tentang ukuran diorama yang disesuaikan dengan tempat yang digunakan serta siapa dan berapa banyak siswa yang akan melihatnya. Kemudian, bahan yang digunakan juga diperhatikan. Bahan yang digunakan tidak harus baru dan mahal, bahan bekas juga bisa digunakan dan akan menambah nilai plus pada diorama tersebut. Warna pun juga diperhatikan, tentunya warna yang digunakan disesuaikan dengan keadaan pemandangan dan atau lingkungan yang akan dibuat tiruannya.

Jenis diorama ada tiga, yaitu: pertama, diorama tertutup adalah diorama yang dibatasi oleh alas/dasar dengan dinding samping kanan, dinding belakang dan dinding samping kiri. Sedangkan bagian depannya dibatasi dengan kaca transparan/bening. Sehingga jenis diorama ini hanya bisa dilihat dari sisi depannya saja. Biasanya model tertutup ini digunakan di museum-museum seperti Monas Jakarta, Monumen Yogya Kembali, Museum Satwa di Batu. Dalam bentuk sederhana yang digunakan untuk tingkat sekolah dasar dapat dibentuk model pemandangan sawah dengan latar belakang gunung dan awan yang ditata di bidang dasar serta dibatasi dinding di samping kanan, kiri dan belakang.

Kedua, diorama lipat yang dibuat dari lembaran kertas yang dapat membentuk tiga dinding yang menyatu atau suatu sudut ruangan, di mana antara dinding/ruangan samping kanan dengan samping kiri bisa dilipat (dibuka dan atau ditutup) sesuai dengan penggunaannya. Jenis ini adalah model diorama yang paling terpraktis karena lipatan tersebut bisa dibawa dan disimpan dengan mudah. Di samping itu, diorama ini sangat sulit dan memerlukan kesabaran dalam membuatnya karena harus tepat ketika melekatkan pola di kertas dinding. Di bawah ini salah satu contoh diorama lipat dengan tema rumah dan lingkungannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun