Mohon tunggu...
Ahmad Jalil Afandi
Ahmad Jalil Afandi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru

Ketika tulisan mengubah pola pikir seseorang, maka disitulah penulis berhasil.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiada Akhir (Part 1)

16 Agustus 2021   16:21 Diperbarui: 16 Agustus 2021   16:23 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Assalamualaikum." ucap Santi.

"Waalaikumsalam." saut seseorang dari dalam rumah.

Kemudian seorang lelaki yang usianya sama dengan Santi pun keluar dari rumah bu Lina. Laki-laki tersebut melempar senyum manis ke Santi.

Santi pun membalas senyuman tersebut sambil tersipu malu dan agak merunduk.

"Saya Agus, anaknya Bu Lina. Kamu pasti Santi, kan?." ucap lelaki tersebut sambil terus tersenyum merekah kearah Santi.

"Iya. Saya Santi. Ini saya mau mengantarkan nasi kotak pesanannya Bu Lina." jawab Santi sambil memberikan nasi kotak tersebut ke Agus.

"Oh ya. terima kasih ya Mbak Santi, nanti akan saya berikan ke ibu saya. Bolehkah saya meminta nomor mbak Santi? Pinta Agus. "Nanti kalau sudah diterima Ibu saya, Mbak Santi saya kabari." Jelas Agus sambil mengeluarkan smartphone miliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun