Mohon tunggu...
A. Jaisyur Rahman
A. Jaisyur Rahman Mohon Tunggu... -

Ahmad Jaisyur Rahman (Jez)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sketsa Cahaya

16 Desember 2010   03:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:41 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sketsa Cahaya

Kilau kristal itu memecah sunyi dalam kabut

jalan lengang dan terjal yang menggelepar sampai ke ujung

mata dari ruas ruang semesta

tiada lagi kejauhan dengan benderangNya sudah menyingkap

daratan kering dan lautan anyir

berani menjangkau setiap mili dari wilayah lingkar hitam

O, sinar mata itu..

dan gelap yang tebal mengendap di perasaan

tiada bergalau

dalam perjalanan yang telah membawa jiwa pada

satu tempat ke tempat lain

dari waktu ke waktu

menjadi inti gerak bumi

kadang bisa bersimpang, bersungkur dalam kubang

hanya sekali pada persimpangan sama

kubangan sama

pelanpelan, kembali berdekatan atau lebih dekat lagi

dari urat di leher

dan tenggorokan semakin kering

dahaga dalam menafsiri diri

menerjemahkan rasa teramat puncak

sampai ketika nanti akan meneguk air cinta

bening dari telaga kautsarNya!

Jakarta,2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun