tapi selalu kucoba dalam hitungan waktu
dengan kedua tangan merentang luas dan tengadah
-dan aku bisa percayasuatu kelemahan telah membuka tujuan baru-
di musim yang bekubertebaran wajahmu dan hujan yang menyapa
setiap rintik kuingin menyerahkannya
selama di jari manismu masih lentik tak bertanda..
Jakarta, 2010.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!