Mohon tunggu...
Ahmad Izzuddin
Ahmad Izzuddin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STITMA Blitar, Penikmat Kajian Filsafat, Pendidikan, dan Cinta

Hamba dhoif yang selalu berusaha mengenali diri sendiri dan menyelami hakikat hidup

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi Sepak Bola

16 Juni 2023   20:22 Diperbarui: 3 Juli 2023   01:43 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehidupan memiliki waktu seperti sepakbola, setiap manusia memiliki jatah umur yang berbeda-beda, dalam keadaan senang bergelimang harta maupun kemapanan status sosial manusia dilarang berpuas diri, karena banyak tim sepakbola yang unggul selisih gol namun ketika berpuas diri dan terlena akhirnya banyak kebobolan yang membawanya pada kekalahan.

Begitupun sebaliknya, dalam keadaan susah penuh kekurangan maupun terjerembab dalam penderitaan dilarang berputus asa, beberapa kali ada tim sepak bola pada awal babak kedua sudah kemasukan 10 gol dan seperti mustahil mengejar ketertinggalan, namun tim tersebut tetap mematuhi aturan menyelesaikan sisa pertandingan sesuai jatah waktu yang diberikan. Apapun yang sedang dialami, manusia dilarang mengakhiri hidup sebelum sang wasit (Allah SWT) memutuskan untuk meniup peluit tanda hidup waktunya berakhir untuk keluar lapangan menuju alam keabadian.

Siapa tahu dengan kesabaran, wasit akan memberi tambahan waktu sehingga bisa mengejar ketertinggalan, mengganti panas kemarau dengan sejuknya hujan. Meskipun umur sudah ditentukan, namun Allah SWT memiliki hak prerogratif untuk memperpanjang umur manusia yang dikehendaki, seperti keadaan salah satu pemuda umat Nabi Ibrahim yang sudah nyata-nyata malaikat memberitahukan ke Nabi Ibrahim jika malamnya akan dicabut nyawanya, tapi faktnya Allah memanjangkan umurnya.

Wasit Sebagai Hakim

Wasit dalam sepak bola bertugas sebagai penegak keadilan di lapangan agar permainan berjalan adil, lancar, dan terbebas dari kecurangan. Pun begitu dengan hidup manusia yang sudah dipagari rambu-rambu juga disediakan hakim yang bertugas untuk menggawangi dan memastikan jika peraturan dijalankan dengan benar, hakim juga bertugas mengadili jika ada yang melanggar peraturan, hakim yang akan memutuskan apakah pelanggaran yang dilakukan oleh seseorang layak diberi hukuman peringatan lisan, kartu kuning atau kartu merah. Seringkali manusia menyembunyikan kesalahannya agar tidak ketahuan hakim, namun manusia harus mengingat juga jika ada hakim agung yaitu Allah SWT yang akan mengadili manusia di hari perhitungan amal manusia yang sering disebut "yaumul hisab", tidak ada lagi manusia yang bisa menyembunyikan kesalahannya.

Meskipun begitu Allah SWT Maha Pemaaf. Dosa itu secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu dosa kepada manusia dan dosa kepada Allah SWT, dan diantara dua dosa tersebut yang merupakan dosa paling berat adalah dosa kepada sesama manusia. Allah Maha Pengampun, apabila ada hamba yang tulus memohon ampunan maka Allah akan mengampuni, sedangkan manusia adalah pribadi yang terbatas dalam memaafkan kesalahan orang lain, dan Allah tidak akan mengampuni dosa manusia kepada sesamanya jika orang yang lain yang didholimi belum memaafkan, itulah mengapa dikatakan dosa paling berat adalah dosa kepada sesama manusia.

Taat Aturan

Pemain sepak bola diberi aturan ketat untuk tidak melakukan pelanggaran, mulai dari tidak boleh melakukan tekel kepada lawan, tidak boleh mendorong, tidak boleh melompati, tidak boleh menghambat kaki lawan saat berlari, tidak boleh memukul, menggigit, meludahi, dan wajib bermain secara fair play. Dalam menjalani kehidupan manusia juga dipenuhi aturan yang tertulis maupun yang tidak tertulis, aturan yang berlaku dalam hukum positif maupun hukum agama, semua manusia harus mematuhinya, karena jika hidup tidak berjalan melalui koridor hukum yang berlaku atau tidak fair play maka orang tersebut akan terkena peringatan lisan jika pelanggarannya ringan, kartu kuning jika pelanggaran sedang (seperti dikucilkan masyarakat sampai dimasukkan dalam penjara), dan kartu merah jika pelanggaran berat sehingga pemain harus keluar lapangan (seperti hukuman mati untuk para gembong narkoba dan para palaku perbuatan keji lainnya). 

Kiper Bertugas Menjaga Gawang

Seorang kiper bertugas melindungi gawangnya agar tidak kebobolan dengan menggunakan seluruh badannya termasuk tangan. Manusia hidup diberi akal budi sebagai filter penjaga gawang agar bisa mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga tidak sampai kemasukan sesuatu yang negatif yang menyebabkan hatinya penuh prasangka, perkataannya tidak baik dan perbuatannya tidak terpuji. Jika manusia masih kebobolan dengan prasangka, ucapan yang tidak elok apalagi perbuatan yang tercela berarti manusia tersebut belum bisa menggunakan seluruh potensi kebaikan dalam tubuhnya untuk menjaga gawang, dan jika terus kebobolan maka dia kalah dalam pertandingan kehidupan.

Bek atau stoper

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun