Mohon tunggu...
Ahmad Irso Kubangun
Ahmad Irso Kubangun Mohon Tunggu... Jurnalis - Pribadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Komunikasikan apa yang di katakan untuk di kerjakan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kala Dedikasi Ryamizard Ryacudu Diapresiasi Masyarakat Adat Bumi Papua

21 September 2019   18:06 Diperbarui: 21 September 2019   18:13 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyoal komitmen kebangsaan di era yang serba digital seperti sekarang ini, menurut sebagian orang hanyalah bentuk "standing applause" dibalik layar. Sederhananya, bisa dipahami sebagai sebutan pencitraan.

Cara berpikir seperti itu justru dangkal karena terpolarisasi dari suatu keadaan yang dengan mudah mempengaruhi dirinya. Orang-orang yang berpikir subjektif seperti itu telah "terjebak" dalam lamunan teknologi. Tapi tidak dengan masyarakat adat.

Kepala Suku Adat Desa Babrongko Umandrow Ramses Wali di Desa Babrongko Kabupaten Jayapura, Papua dengan penuh penghormatan mewakili masyarakat adat di daerahnya mengangkat Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu sebagai Anak Adat.

Pengangkatan Menhan Ryamizard sebagai Anak Adat pasti bukan asal-asalan. Bukan sebuah skenario belaka. Sebab, bagi orang yang paham hukum adat di manapun tidak akan melihat sebelah mata.

Seperti yang disampaikan kepala Suku Adat Desa Babrongko Umandrow, bahwa pengangkatan anak adat tidak bisa diintervensi oleh pihak mana pun karena merupakan keputusan adat.

Selain diangkat sebagai anak adat, Menhan Ryamizard juga diberikan sebuah karya buku milik Kepala Suku Adat itu yang berjudul "Ryamizard Ryacudu, Pertahanan Negara, dan Papua".

Ternyata buku yang ditulisnya itu merupakan "resep" yang ia lihat selama Menhan Ryamizard menggaungkan semangat nasionalisme, dan mengajak masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Program bela negara salah satu cara Menhan menanamkan semangat itu.

Belajar dari masyarakat Adat di Desa Babrongko Umandrow, bahwa generasi milenial bangsa ini perlu meneladani sosok tokoh nasional seperti Menhan Ryamizard yang mencintai masyarakat Papua.

Mungkin bagi sang Jenderal, pengangkatan sebagai Anak Adat adalah sebuah penghormatan atas jasa-jasanya. Tapi lebih dari itu, menjaga keutuhan NKRI dan pertahanan nasional yang lebih diutamakan.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun