Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kematian Mendadak Meningkat?

14 Desember 2015   08:47 Diperbarui: 14 Desember 2015   08:50 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika berbalik pada pertanyaan di atas apakah kematian mendadak meningkat? Bisa jadi, kenapa? Karena jika kita lihat saat ini, kita banyak disuguhkan oleh makanan yang juga tidak sehat yang banyak kita temui di sekitar kita, seperti berbagai gorengan, minuman manis, dan berbagai masakan penuh kaldu, yang kita makan dan kemudian menumpuk di dalam tubuh kita dalam bentuk kolesterol, asam urat, dan gula. Kondisi menumpuk itu tidak bagus, apalagi ditambah dengan beban kerja sehari-hari yang tinggi dan kebiasaan olahraga yang jarang.   

Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Sebagai manusia yang berfikir baiknya kita mengambil pelajaran untuk kita yang masih hidup. Apa yang dapat saya pelajari dari semua kematian mendadak yang terjadi di sekitar saya ini? Pertama, kematian mendadak bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, dan berlangsung sangat cepat. Hal itu saya simpulkan berdasarkan kematian di sekitar saya. Kedua, kecapean bisa membawa maut. Hati-hati jika kita sangat sibuk dan sering begadang. Orang yang bekerja seharian,  harus punya istirahat cukup. Jika harus begadang, makan dan minum harus cukup tetapi saran saya jangan begadang. Ketiga, periksa kesehatan paling tidak sebulan sekali, apalagi jika usia kita sudah 40 tahun. Itu untuk mengingatkan agar kita tidak lupa diri, dalam hal apa yang kita makan, minum, olahraga, dan bekerja seharian. Khusus tentang makanan, menurut saya, makanan yang banyak membawa pengaruh bagi tubuh kita terutama pada darah harus dikontrol dengan baik, seperti makanan yang mengandung banyak kolesterol, gula, dan asam urat. Sebaiknya dikurangi.  

Akhirul kalam, semoga kita sehat dan bisa mengambil pelajaran dari semua ini. Semoga almarhum dan almarhumah yang telah mendahului mendapat tempat terbaik di sisiNya. Amin.   

sumber1

sumber2

sumber3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun