Return, dalam istilah ekonomi, diakui sebagai tingkat pengembalian aset dari investasi yang dicapai selama periode waktu tertentu. Dengan kata lain, ini adalah faktor yang mencerminkan arus kas reguler atau laba atas investasi yang dilakukan oleh investor. Pengembalian dinyatakan sebagai nol (0) atau positif (+). Jumlah yang diperoleh biasanya tidak pasti dan dinyatakan dalam persentase (%), oleh karena itu disebut 'tingkat pengembalian'.
Capital gain
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari selisih antara harga jual dan harga beli saat menjual saham. Dengan kata lain, istilah ini adalah komponen kerugian atau keuntungan yang direalisasikan oleh investor setelah penjualan aset. Capital gain dapat dinyatakan sebagai angka positif (+), nol (0), atau negatif (-).
Return dan Risiko: Apa Sih Hubungannya?
Diversifikasi portofolio juga berarti menggabungkan berbagai instrumen investasi yang berbeda untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Jadi, apa kombinasi investasi yang tepat? Biasanya dua faktor yang paling berpengaruh adalah kinerja dan risiko. Kinerja adalah nilai uang yang diharapkan yang dapat diperoleh dari suatu investasi.
Risiko, di sisi lain, adalah kemungkinan bahwa hasil aktual akan berbeda dari hasil yang diharapkan, begitu juga dengan jumlah uang yang diinvestasikan. Dengan kata lain, risiko adalah tingkat volatilitas yang terkait dengan investasi. Dengan kata lain, return dan risiko terkait erat karena ada hubungan linier atau satu arah: semakin tinggi return, semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung investor. Investor juga harus memperhatikan kedua aspek ini ketika membuat keputusan investasi dan menggunakannya sebagai dasar keputusan mereka.
Contoh Return dan Risiko
Kamu memberi pacar kamu Rp. 200.000 dan dalam setahun dia akan mengembalikan Rp. 210.000. Hasil yang Kamu harapkan adalah Rp. 10.000. Jika Kamu yakin bahwa pacar Kamu akan mengembalikan Rp. 210.000, maka ini adalah investasi dengan risiko rendah (tergantung seberapa besar Kamu mempercayai teman Kamu).Â
Tetapi bagaimana jika teman Kamu memulai bisnis dengan uang ini dan pengembalian Rp 250.000 jika bisnis tersebut menghasilkan keuntungan. Sejalan dengan kenaikan tingkat return atau pengembalian, tingkat risikonya juga menjadi lebih tinggi. Kamu mengharapkan pendapatan yang lebih tinggi  antara Rp 50.000 dibandingkan Rp 10.000, tetapi jika bisnis gagal, Kamu akhirnya tidak mendapatkan apa-apa, yang merupakan perbedaan besar.
Adapun contoh lain yang agak rumit seperti pada investasi saham. Saham memiliki risiko dan hasil yang tinggi. Risiko saham muncul dari fluktuasi harga saham yang tidak menentu dan dapat bergantung pada banyak faktor, termasuk kondisi ekonomi, politik, dan perusahaan itu sendiri. Sebaliknya, imbal hasil saham dapat berasal dari kenaikan harga saham dan dividen yang dibagikan perusahaan. Contoh saham risk and return adalah perusahaan teknologi seperti Apple, di mana risikonya tinggi karena volatilitas harga saham, namun imbal hasil yang tinggi dapat berasal dari kenaikan harga saham dan dividen perusahaan.Â
Jadi, dengan investasi apa pun selalu ada keuntungan dan risiko.