Mohon tunggu...
Ahmad Ihsan
Ahmad Ihsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Palangka Raya

Dosen Pengampu: Puput Iswandyah Raysharie, S., ME. Mata Kuliah: Analisis Investasi & Portofolio

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kenalan Sama Saham

7 April 2023   20:05 Diperbarui: 7 April 2023   20:04 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.Capital Gain

Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

Risiko saham

Selain keuntungan yang didapatkan, tentunya investasi memiliki risiko diantaranya ialah capital loss dan risiko likuidasi.

1. Capital Loss

Capital loss merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.

2. Risiko Likuidasi

Risiko likuiditas adalah suatu risiko di mana sebuah perusahaan atau individu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya karena tidak mampu untuk mengubah aset menjadi uang tunai. Risiko likuiditas terjadi ketika individu, bisnis, ataupun lembaga keuangan tidak dapat memenuhi hutang jangka pendeknya. Risiko likuiditas merupakan potensi kerugian bagi institusi yang timbul karena ketidakmampuannya dalam memenuhi kewajibannya. Risiko likuiditas sering terjadi ketika aset tidak dapat dijual dengan harga yang wajar karena kurangnya daya pembeli dan pergerakan harga yang besar dalam sebuah perusahaan. Manajemen risiko likuiditas meliputi proses dan strategi yang digunakan bank atau perusahaan untuk mengelola risiko likuiditas

Kelebihan dan kekurangan saham

Kelebihan investasi saham antara lain memberikan potensi return yang tinggi dan berkesinambungan, sangat likuid, tidak memerlukan rekruitmen karyawan baru, mudah dipantau, dan investor berkesempatan mendapatkan dividen. Selain itu, terdapat Bursa Efek Indonesia yang merupakan tempat memperjualbelikan saham dan mempertemukan pihak penjual serta pembeli saham. Saham juga memberikan kesempatan bagi investor untuk memperoleh capital gain yang diperoleh dari selisih harga jual dan beli saham akibat fluktuasi pasar. 

Namun, investasi saham juga memiliki kekurangan antara lain risiko harga pasar saham yang fluktuatif dan potensi kerugian finansial yang muncul akibat pergerakan harga saham yang dapat sangat berpengaruh terhadap aset yang diinvestasikan. Selain itu, investasi saham memiliki risiko tinggi yang didapatkan dari nilai saham yang berfluktuatif di setiap saatnya, dan terdapat emiten saham yang cenderung stabil dan sangat tidak stabil atau biasa disebut sebagai ‘gorengan’. Investasi saham juga memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang pasar saham dan perusahaan yang sahamnya dibeli. Selain itu, risiko saham yang terbilang tinggi ini mampu menggoyahkan harga saham dan kerugian terbesar dari saham adalah bahwa mereka adalah investasi yang mudah berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun