Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tersenyum

28 Januari 2023   10:10 Diperbarui: 28 Januari 2023   10:14 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dino berterima kasih atas kunjungan sang sahabat. Ia juga sangat menghargai bantuan yang ditawarkan. Namun ia tidak memberi jawaban secara eksplisit terkait saran yang diajukan.

........

Dino awalnya tak hirau dengan saran sang sahabat. Namun karena kondisi dirinya yang semakin hari semakin merasa tertekan, ia lalu memutuskan untuk menemui psikiater atau dokter ahli jiwa yang disarankan padanya.

Setelah mendengar pengakuan Dino yang panjang lebar, dokter berkata, "Tuan Dino, anda tahu selama kita masih hidup pasti punya masalah. Hanya orang mati yang terbebas dari masalah. Saya telah 30 tahun lebih menjalani profesi ini. Dari pengalaman itu, saya ingin menyampaikan satu hal pada anda. Jika anda bisa melakukan hal itu, mudah-mudahan masalah anda bisa terselesaikan."

"Apa itu, Dok?" tanyanya penasaran.

"Anda harus berusaha untuk tersenyum," katanya.

"Tersenyum?" ucapnya heran.

"Ya, tersenyum," sahutnya.

"Maksud Dokter?" tanyanya kembali.

"Hadapilah setiap masalah dengan senyuman. Sesulit dan seberat apapun itu. Cobalah untuk tetap tersenyum. Yakinlah segala persoalan pasti ada jalan keluarnya," paparnya.

Dino tersenyum mendengar resep yang diberikan sang dokter dan berterima kasih padanya. Namun dalam hatinya, ia bertanya-tanya. Apa mungkin masalah yang  sedang ia hadapi sekarang bisa diselesaikan hanya dengan tersenyum? Ia menganggap masalahnya terlalu berat dan rumit untuk bisa diselesaikan dengan cara sesederhana itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun