Berbagai gambaran buruk terlintas dalam benaknya. Perasaan bersalah mulai melandanya karena telah membolehkan si anak pergi. Teringat kembali pada ucapan terakhir sang anak sebelum keluar dari mobil. Membuat rasa khawatirnya menjadi berkurang walaupun hanya sedikit.
Â
Angannya buyar seketika saat terdengar kembali suara pagar yang dibuka. Mama segera bergegas keluar rumah untuk memastikan jika kali ini kerisauan yang ia rasakan, hilang sudah. Gembira bercampur haru saat ia menyaksikan sang anak pulang sesuai dengan janjinya.
Hal yang mendebarkan kembali terulang saat Mama mengantar si anak untuk yang kedua kalinya keesokan paginya. Satu sisi, Mama merasa senang sekaligus lega mendapati si anak pulang dan menepati janjinya. Sisi lain, ia masih harus terus was-was sampai kapan akan terus-terusan seperti itu. Ia hanya berharap demonstrasi anti Orba itu segera berakhir.
Akhirnya semua bisa bernapas lega. Setelah beberapa hari pendudukan gedung DPR/MPR oleh mahasiswa, perjuangan gerakan reformasi tercapai. Keberhasilan perjuangan itu ditandai dengan mundurnya sang presiden dari kursi kepemimpinannya sekaligus menandai berakhirnya era kekuasaan Orba.
(BERSAMBUNG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H