Mohon tunggu...
Ahmad Hairudin
Ahmad Hairudin Mohon Tunggu... Guru - GURU SD DARI SDN 21 BANYUASIN 1

Saya seorang guru yang memiliki hobi membaca dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berbagi Praktik Baik PPL PPG Daljab K1 Tahun 2023 LPTK Universitas Jambi

16 Juli 2023   17:28 Diperbarui: 16 Juli 2023   19:11 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam belajar Sepanjang hayat

Segala bagi Allah SWT dan Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan ini saya ingin berbagi cerita dan pengalaman tentang praktik PPL yang telah saya lakukan pada PPG dalam jabatan tahun 2023. PPG yang saya jalani sudah menapak pada tahap Praktek Pengalaman Lapangan. Ditahap ini saya sudah menyelesaikan Aksi 1 dan 2 dengan semaksimal mungkin beserta seluruh refleksi berkat bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan dan Guru Pamong yang selalu memberikan arahan dan masukan untuk setiap kegiatan.

Rangkaian kegiatan PPL ini saya lakukan di tempat asal saya mengajar yaitu  SDN 21 Banyuasin I di Jalan Jupri Akip desa Sungai Rebo Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin.

Di PPL ini yang saya ambil sebagai cerita praktek baik yaitu PPL pada Aksi ke 2 dimana saya melakukan pembelajaran di Kelas 2 dengan tujuan Meningkatkan pemahaman  siswa kelas 2 pada materi Penjumlahan Bilangan Ratusan dengan menggunakan kantong penjumlahan melalui model Problem Based learning pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2023-2024.

Situasi

Adapun latar belakang masalah dari Praktik pembelajaran ini adalah:
1. Rendahnya pemahaman peserta didik materi penjumlahan bilangan ratusan

2. Peserta didik lupa dengan konsep penjumlahan bilangan ratusan

3. Pembelajaran matematika yang dilakukan di kelas selama ini hanya pada pemberian rumus

4. Guru belum menerapkan pembelajaran yang bermakna pada peserta didik

5. Pembelajaran di kelas juga jarang menggunakan media dan teknologi seperti media video dan penggunaan power point.

Tantangan

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, maka ada beberapa tantangan yang dihadapi adalah:

  • Mengubah kebiasaan proses pembelajaran dari teacher center menjadi student center
  • Memilih model dan metode pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan sendiri konsep penjumlahan bilangan ratusan
  • Pemilihan media dan teknologi yang sesuai dengan materi yang diajarkan yaitu penjumlahan bilangan ratusan

Dilihat dari tantangan tersebut dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi kompetensi yang harus dimiliki dan ditingkatkan guru yaitu kompetensi pedadogik dan profesional.

Aksi

Adapun Langkah-langkah  yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut serta strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah :

  • Menerapkan model dan metode pembelajaran yang dapat mengarahkan peserta didik untuk menemukan sendiri konsep penjumlahan bilangan ratusan (student center). Model pembelajaran yang digunakan pada praktik ini adalah Model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode penugasan, diskusi , dan tanya jawab.
  • Memilih media yang sesuai agar tujuan praktik pembelajaran dapat tercapai yaitu menggunakan media kantong penjumlahna, video, dan power point.

Proses praktik pembelajaran

Proses praktik pembelajaran mengacu kepada model pembelajaran Problem Based Learning. Pada model pembelajaran ini terdapat 5 sintaks:

1. Orientasi peserta didik pada masalah

Pada tahap ini guru memberikan permasalahan yang akan dipecahkan oleh peserta didik. Permasalahan yang diberikan merupakan permasalahan yang berkaitan dengan keliling bangun datar dan kehidupan sehari-hari peserta didik. Selanjutnya guru bersama peserta didik melakukan tanya jawab terkait permasalahan yang diberikan, peserta didik memberikan penjelasan apa yang mereka ketahui setelah memahami permasalahan dan apa yang belum mereka ketahui yang kemudian akan dipecahkan.

2. Mengorganisaikan peserta didik untuk belajar

Sumber : Dokumentasi saat kegiatan berlangsung/Dokumentasi pribadi
Sumber : Dokumentasi saat kegiatan berlangsung/Dokumentasi pribadi
Pada tahap ini peserta didik disuruh untuk mempersiapkan alat tulis dan guru membagikan alat dan bahan yang akan mereka gunakan untuk memecahkan masalah seperti: alat tulis dan Media gambar. Peserta didik juga disuruh duduk berdasarkan kelompoknya masing-masing yang telah dibagi secara heterogen pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya peserta didik diberikan bantuan oleh guru berupa LKPD yang akan menjadi panduan mereka dalam memecahkan masalah. Sebelum membagikan LKPD, guru terlebih dahulu menjelaskan bahwa LKPD merupakan alat bantu yang dapat digunakan agar peserta didik dapat memecahkan masalah yang ada. Penjelasan tersebut dilakukan guru agar peserta didik merasa senang saat dibagikan LKPD, bukan merasa terbebani.

3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

Sumber : Dokumentasi saat kegiatan berlangsung/Dokumentasi pribadi
Sumber : Dokumentasi saat kegiatan berlangsung/Dokumentasi pribadi
Pada tahap ini peserta didik mulai melakukan penyelidikan melalui mengamati gambar yang ada pada LKPD. Selanjutnya peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya untuk menemukan hasil  penjumlahan yang ada pada LKPD. Guru mengarahkan peserta didik yang mengalami kesulitan pada saat melakukan penyelidikan.

4. Menyajikan hasil diskusi

Sumber : Dokumentasi saat kegiatan berlangsung/Dokumentasi pribadi
Sumber : Dokumentasi saat kegiatan berlangsung/Dokumentasi pribadi
Pada tahap ini peserta didik mempresentasikan hasil dari penyelesaian masalah mereka secara berkelompok dan menuliskan cara penyelesaian masalah tersebut ke papan tulis.

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil proses pemecahan masalah

Sumber : Dokumentasi saat kegiatan berlangsung/Dokumentasi pribadi
Sumber : Dokumentasi saat kegiatan berlangsung/Dokumentasi pribadi

Pada tahap ini peserta didik mempresentasikan hasil penyelesaian masalah di depan kelas dan kelompok lain menanggapi. Selanjutnya peserta didik diberikan penguatan oleh guru, serta peserta didik yang tampil lebih bagus mendapatkan reward berupa pensil.

Dari tahapan-tahapan kegiatan tidak terlepas dari bantuan orang lain, pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik pembelajaran ini adalah guru sebagai pelaksana kegiatan, kepala sekolah sebagai penanggung jawab, rekan sejawat sebagai pemberi masukan dan kameramen, dosen dan guru pamong sebagai pemberi masukan dan saran.

Sumber daya yang diperlukan guru dalam melaksanakan praktik pembelajaran adalah

  • Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran berupa alat peraga
  • Alat dan bahan lainnya: Laptop, Proyektor, Pengeras suara
  • Biaya yang diperlukan dalam melaksanakan praktik pembelajaran berasal dari biaya pribadi

Refleksi Hasil dan dampak 

Adapun refleksi hasil dan dampak dari kegiatan yang telah dilakukan adalah :

Dampak dari aksi yang telah dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)berdampak pada hasil belajar peserta didik yang menunjukkan peningkatan. Hasil belajar peserta didik menunjukkan 84% peserta didik mencapai KKM, hasil ini meningkat sangat jauh dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya.

Dengan demikian model pembelajaran PBL terbukti efektif dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan bilangan ratusan.

Respon yang diberikan orang lain terkait pelaksanaan praktik pembelajaran:

  • Peserta didik merasa senang dengan proses pembelajaran menggunakan video, berdiskusi kelompok, menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dengan bantuan LKPD. Setelah selesai pembelajaran antusias peserta didik juga sangat tinggi ingin mengulangi lagi pembelajaran seperti yang telah dilakukan.
  • Respon dari teman sejawat dan kepala sekolah juga sangat positif yaitu menurut mereka pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan RPP yang dibuat, pembelajaran juga tidak membosankan/ menyenangkan, peserta didik juga terlibat aktif dalam pembelajaran, dan penggunaan teknologi, media pembelajaran sudah sesuai.

Faktor keberhasilan praktik pembelajaran ini adalah

  • Dukungan dari kepala sekolah dan rekan guru lainnya yang berada di SDN 21 Banyuasin I baik itu berupa semangat atau bantuan langsung dalam mempersiapkan praktik pembelajaran
  • Kerja keras yang dilakukan oleh guru, baik dalam penguasaan materi pelajaran, model, metode, pemilihan teknologi dan media pembelajaran yang tepat

Pembelajaran penting dari keseluruhan proses praktik pembelajaran adalah

  • Kegiatan ini menjadikan saya dapat mendesain pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL, memilih media pembelajaran, menggunakan teknologi dalam pembelajaran
  • Dampak yang didapat dari penggunaan model PBL sangat besar yaitu meningkatnya hasil belajar peserta didik, pembelajaran di kelas lebih menyenangkan, peserta didik jadi lebih aktif dalam belajar.


Terimakasih, semoga artikel ini bermanfaat bagi para guru yang sedang menciptakan dan mengembangkan pembelajaran untuk di sekolahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun