Mohon tunggu...
sangat jauh
sangat jauh Mohon Tunggu... Programmer - Komunitas Ranggon Sastra

cuma nulis puisi, ga lebih

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyair Seks Komersil

25 Agustus 2020   19:53 Diperbarui: 25 Agustus 2020   19:52 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

apa daya
penyair kalah siasat
ia baca situasi cepat.
sebelum kesadaran naik sampai bulan
dan kancut turun mencium jalan.
dengan sisa tenaga ia pergi dan berkata
"maaf tuan kelamin bukan milik negara. kami wanita independen, tak diberi subsidi oleh pemerintah!"

penyair kaget
tergeletak, terbelalak
baru kali ini cintanya ditolak

rawamangun, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun