kyai: "tapi opo sein? anu opo?.... lihat itu si amin, sekarang wae dia udah punya anak 2, apa kamu ndak kepengen..........?"
husein: "lha saya sama kang amin kan beda to romo, saya masih belum siap romo"
kyai: "beda apanya toh sein? kamu ini kan seangkatan toh sama dia? lagipula umur kalian gak beda jauh, tuaan kamu setahun malah, iya toh?"
husein: " tapi yai, saya belum siap"
kyai " wes toh, ojo bilang gak siap terus.... kamu itu sudah waktu nya nikah dan punya anak sein, sekarang gini aja, besok kamu pulang, temui bapak ibumu, terus kamu matur ke mereka berdua kalo kamu tak cariin istri, bisa toh?  oh iya sein, satu lagi pesen bapak buat kamu, kurangin makan gula aren nya, ntar gigi mu bisa ompong, ngerti?
kang husein: " injeh romo, husein nurut mawon, kalo gitu husein pamit balik dulu ke asrama, assalamu alaikum"
kyai: " wa alaikum salam"
singkat cerita, akhirnya kang husein pun setuju dengan perjodohan yang sudah di atur antara dua pihak keluarga oleh romo yai, dan kini tibalah hari H pernikahan kang husein, meskipun tidak terlalu mewah namun cukup berkesan
Setelah genap sepekan kang husein resmi menikah dengan gadis pilihan kyai, akhirnya pasangan pengantin baru ini memutus kan untuk pergi sowan ke kediaman romo yai, dan seperti adat pesantren tradisional pada umum nya, tamu laki2 dan perempuan biasa untuk terpisah, tamu laki2 di sambut di ruang depan dan bertemu dengan romo yai, sedangkan tamu wanita di ruang belakang bersama ibu nyai
husein: " assalamu alaikum romo yai"
kyai " wa alaikum salam,ealah...... kamu toh sein... tak kirai sopo, duduk sini sein, pye kabare?"