Mohon tunggu...
The Fed
The Fed Mohon Tunggu... -

Pembaca Oligarki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waspada! Penipuan Jual Beli Motor "Online" (Pengalaman Pribadi)

28 Januari 2018   18:05 Diperbarui: 28 Januari 2018   18:14 12463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sampai disitu, trankasi pun selesai, tinggal menunggu kabar, katanya senin baru sampai ke Jakarta. 

Hari ini Sabtu (28/01/18) , tadi setelah dzuhur saya ditelpon oleh pihak kurir, katanya motor sudah sampai di Purwakarta, dan sedang ditahan oleh pihak kepolisian. Kalau mau motor tidak ditahan, saya diminta bayar jaminan kalau ini bukan jual beli ilegal, sebesar RP 1.800.000.

Saya mencoba tidak panik, kemudian saya minta bukti surat penahannya, tapi dia bilang tidak ada. Diapun bilang, kalau bukan hanya saya yang diminta bayar jaminan, tetapi juga pihak pengirim barang harus transfer sejumlah uang. Dia bilang pihak pengirim barang sudah transfer uang sebesar 1.200.000. Kalau mau motor tetap jalan, tinggal menunggu keputusan dari saya, kalau saya tranfser motor jalan, kalau tidak ya motor tetap ditahan.

Sampai di sini saya mulai curiga, saya hubungilah pihak pengirim barang, benar katanya dia sudah transfer uang sebesar RP 1.200.000. Tetapi pas saya minta kirimin bukti transfernya dia bilang tida ada. 

Saya hubungi lagi pihak kurirnya, dan dia langsung bilang kalau tidak segera ditransfer langsung mau balik, biarkan motor ditahan. Akhirnya saya menyimpulkan ini penipuan. 

Ternyata benar, setelah saya hubungi lagi kondisi motor itu pakai nomor lain, dia bilang motornya masih ada dan belum laku.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Akhirnya, yasudahlah jika kali ini saya kena tipu. Saya ikhlas, saya percaya kekayaan alam semesta ini masih terlalu luas buat saya. Semoga rejeki selalu menghampiri saya. Saya percaya penipu tidak akan pernah menjadi kaya. 

Saya cerita ini, hanya ingin mengingatkan ke khalayak umum agar selalu waspada. Semoga bermanfaat. Amieeen! 

Salam waspada

Ahmad Fedullah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun