menghitamkan niat yang dulu murni.Â
Catatan hitam ini adalah beban yang terpendam,Â
yang kubawa di balik senyum dan tawa,Â
tak ingin kulihat, tak ingin kurasa,Â
namun tetap membekas, melekat di dada.Â
Kadang, kuingin menyobek halaman-halaman itu,Â
membiarkannya lenyap ditiup angin malam,Â
namun hitam tak hilang begitu saja,Â
ia berbisik, menuntut diterima dalam diri yang apa adanya.Â
Mungkin catatan ini adalah bagian dari kisah,Â
tinta yang menggambarkan luka dan pelajaran,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!