Mohon tunggu...
febrie_poys
febrie_poys Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berimajinasi dengan hal baru adalah kebiasaan yang tak bisa di hilangakn dan membuat kata kata yang sesuai suasana

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Serangan Fajar, Ancaman bagi Demokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

26 November 2024   23:18 Diperbarui: 26 November 2024   23:19 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

3. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi

Dalam masyarakat yang secara ekonomis rentan, politik uang sering kali dimanfaatkan untuk membeli simpati. Pemilih dengan tingkat pendapatan rendah cenderung lebih mudah dipengaruhi dengan iming-iming materi karena kebutuhan mereka yang mendesak.

4. Minimnya Pendidikan Politik

Rendahnya pemahaman masyarakat tentang nilai demokrasi dan hak pilih menyebabkan sebagian besar pemilih tidak sepenuhnya memahami dampak buruk politik uang. Mereka cenderung melihat pemilu sebagai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan materi jangka pendek.

5. Lemahnya Penegakan Hukum

Meski sudah ada regulasi tegas, seperti dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, pelaksanaan dan penegakan hukum terhadap pelaku politik uang sering kali tidak optimal. Hal ini menciptakan persepsi bahwa pelanggaran politik uang adalah hal yang sulit dibuktikan dan dikenai sanksi.

Bentuk-Bentuk Politik Uang

1. Serangan Fajar

Istilah ini sering digunakan untuk menjelaskan pemberian uang tunai kepada pemilih menjelang hari pemungutan suara. Biasanya, tim sukses atau calon tertentu membagikan amplop berisi uang agar pemilih mendukung kandidat mereka.

2. Social Assistance

Beberapa kandidat menggunakan program bantuan sosial sebagai cara untuk menarik masyarakat dengan simpati pada kandidatnya. Program-program ini sering kali diberikan tidak digunakan karena kebutuhan riil, tetapi dengan tujuan untuk mendongkrak popularitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun