Ingatan yang membekas,
Tak kan lepas oleh masa yang merampas
Memburu tanpa haru
Â
Sebuah rasa yang mengubah kenikmatan
Dan asa yang menjadikan kepalsuan
Kepanikan sang pencari kesetiaan
'hingga malam pekat datang dengan sebuah kebahagiaan
Tapi sayang kopimu tak sepahit dulu lagi, dan tak sepekat malam itu
Dimana kepekatan menjadi asa kehidupan,
Larutnya malam menjadi saksi bisu kesunyian.
Pekat kopimu sirna oleh keruhnya kesunyian malam
Datang bak air hujan, yang ribuan berjatuhan
Keinginan sang kuasa memang tak sebatas yang menihilkan sebuah perasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H