Satu Langkah: Bersayap Besi
Kuda bersayap besi itu mencium awan
Memeluknya erat, bercanda dalam diam
Aku bersumpah mereka bersahut-sahutan
Jangan-jangan, mereka mengejekku panjang
Namun, apalah aku
Sang pemahat kayu-kayu
Tersiram air juga basah malu
Bukan takdirku mendekap si salju
Dua Langkah: Sedang Hujan
Kemari, nak, kemari!
Ambil kursimu, sini!
Jangan malah berlari-lari!
Sedang hujan, lebih baik menepi!
Aku melihatmu tertawa kecil
Sambil tangismu berpadu butir-butir air
Yang menyerang kepalamu
Saat kau melangkah kian maju
Tiga Langkah: Susur Sungai
Kau membawaku ke rawa-rawa
Hanya untuk melihatmu menyusur sungai
Lantas, aku harus bertindak apa?
Ikut turun, begitu, benarkah?
Maka dari itu aku marah
Otak kecilmu nampak tak bekerja
Memberiku hati setengah bersengketa
Mengucap janji palsu yang aku sudah duga ujungnya
Empat Langkah: Samudra