Mohon tunggu...
Ahmad Fauzan
Ahmad Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN JAKARTA

Mahasiswa UIN JAKARTA prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Sang Pemimpi

5 Mei 2023   14:55 Diperbarui: 5 Mei 2023   15:01 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Sang Pemimpi

Andrea Hirata

            Seperti yang kita lihat dari judul tersebut, kita sudah tahu bahwa novel ini dibuat bertujuan agar kita sebagai penerus bangsa tidak boleh menguburkan mimpi-mimpi kita. Melainkan kita harus memiliki semangat juang yang tinggi agar semua cita-cita dan impian kita tercapai dan terwujud. Novel ini sangat popular pada masanya hingga saat ini.

Novel ini menceritakan tentang persahabatan, perjuangan, dan semangat 3 orang remaja yang memiliki mimpi yang hampir mustahil tergapai. Namun, mereka memiliki tekad, mimpi, serta keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ikal adalah salah satunya, yang kedua Arai sang (Simpai Keramat), dan juga Jimbron yang merupakan anak angkat dari seorang pendeta.

Latar dalam novel ini yaitu di Pulau  Belitong, pasar, dermaga pelabuhan Magai, gedung Bioskop, SMA Negeri. Terminal Bogor, kios fotokopi, dan Kantor Pos

Dalam novel Sang Pemimpi, penulis secara tidak langsung mengajak para pembaca untuk berimajinasi dalam novel ini, berimajinasi tentang perjuangan untuk menggapai apa yang kita impikan. Membuat mimpi yang mustahil menjadi kenyataan. Novel ini juga bisa membuat para pembacanya seperti masuk dalam novel tersebut, dengan kesedihan yang mendalam, kehidupan yang penuh perjuangan, dan kebahagiaan.

Setelah lulus SMP, ketiga pemimpi  yaitu Ikal, Arai, dan Jimbron mereka melanjutkan pendidikanya di SMA. Petualangan dan perjuangan ketiga anak tersebut pun dimulai. Ikal merupakan saudara Arai yang menjadi yatim piatu saat kelas tiga SD, Arai merupakan anak yang sabar dan tabah dalam menjalani kehidupannya.

Arai kemudian di jemput ayahnya Ikal dan diangkat sebagai keluarganya, tinggal bersama keluarganya, dan dianggap sebagai anaknya. Arai adalah sebatang pohon kara di tengah Padang, karena hanya tinggal ia sendiri dari satu garis keturunan keluarganya. Ayah ibunyaa merupakan anak-anak tunggal dan kakek neneknya dari kedua pihak orang tuanya juga telah tiada. Orang Melayu memberi julukan Simpai Keramat  untuk orang terakhir dari suatu klan.

Sedangkan Jimbron, tak lancar bicara. Ia gagap, tapi tak selalu gagap, jika ia panik dan bersemangat ia akan gagap. Jimbron bernasib sama dengan Arai, dan Jibron diasuh oleh seorang pendeta Geovanny, pendeta tersebut selalu bersedia mengantar Jimbron ke masjid supaya menjadi muslim  yang taat. Tiga anak ini selalu bersama dan mempunyai impiannya masing-masing.

Setiap jam dua pagi mereka harus sudah bangun, karena harus menjadi kuli ikan di Dermaga Magai. Pak Mustar sering memarahi Ikal, Arai, dan Jimbron karena ulah dari mereka ber tiga. Pak Mustar sendiri juga memiliki sifat tegas dan berdisiplin tinggi. Namun ia merupakan seorang pahlawan anak-anak Belitung karena berkat jasa nya lah anak-anak tidak perlu menempuh jarak ratusan kilo untuk sekolah. Dikalangan anak-anak pak Mustar merupakan orang yang galak, hal itu disebabkan oleh kekecewaan karena anaknya yang tidak dapat masuk ke sekolah yang di bangunnya sendiri, sebab anaknya anaknya pak mustar memiliki nilai yang kurang, walaupun hanya kurang 0,25 saja.

Mimpi pun dimulai ketika seorang guru sastra yaitu pak Balia. Pak Balia merupakan guru yang selalu memberi motivasi kepada murid-muridnya, dan merupakan guru yang sangat inspiratif. Pak Balia selalu memberikan kata kata agar muridnya memiliki impian yang tinggi, belajar dari alam agar dapat mengerti arti kehidupan, mencari ilmu sebanyak mungkin. Salah satu motivasinya yang paling berkesan ialah " Jelajahi kemegahan Eropa sampai ke Afrika yang eksotis, temukan berlian budaya sampai ke Perancis, langkahkan kakimu di atas altar suci almameter terhebat tiada tara: Sorebonne."

 Kata-kata memang benar dapat merubah pemikiran seseorang, Arai yang mendengar motivasi dan impian guru tersebut pun ikut berubah mejadi seseorang yang  memiliki impian yang tinggi dan selalu meyakinkan kedua temanya bahwa mereka akan berhasil. Dengan pekerjaan mereka sebagai kuli ikan di dermaga mereka memiliki impian untuk sekolah ke Prancis, ingin menginjakkan kaki di altar suci almameter  Sorebonne, ingin menjelajahi Eropa sampai ke Afrika. Secara pemikiran dan nalar manusia normal, tabungan mereka ber tiga jika di kumpulkan masih mustahil cukup untuk pergi ke Prancis. Namun hal tersebut tak membuat mereka putus asa.

Selama impian kita kuat dan terus berusaha pasti aka nada jalannya. Sedangkan disisi lain, Arai memiliki impian menikahi Azizah wanita yang selalu menolaknya akan tetapi Arai tidak pernah menyerah untuk mencintai gadis tersebut. Sementara itu Ikal sangat ingin bertemu dengan gadis pujaannya A Ling. Rupanya Jimbron sangat tergila-gila dengan seekor kuda, dan diam-diam menyukai gadis pendiam yaitu Laksmi.

Bukan pak Mustar kalau ga keras, beliau membuat kebajikan saat pembagian rapor, bangku untuk orang tua di sediakan berdasarkan ranking anaknya. Dan kebetulan Ikal dan Arai berada di garda depan, Ikal urutan ke tiga  dan Arai urutan ke lima. Hal tersebut membuat kedua orang tuanya bangga, sedangkan Jimbron mempersembahkan kursi nomer 78 untuk Pendeta Geo.

Ikal dan Arai serentak berdiri saat sepeda ayahnya terlihat, sepeda tersebut mudah dikenali dari kap lampu aluminium putih yang menyilaukan di temani sinar matahari. Ayahnya pun turun dari sepeda , ia hanya mengcapkan satu kata  saja " Assalamualaikum", lalu menepuk pundak anaknya sambil memberikan senyumnya yang indah.

Selesai menerima rapor, ayah Ikal dan Arai keluar dari aula dengan tenang. Dan inilah momen yang paling mereka tunggu, momen yang hanya sekilas,, yaitu ketika beliau bergantian menatap Ikal dan Arai dan dengan jelas menyiratkan bahwa mereka adalah pahlawan baginya.

Sesudah lulus dari SMA, Ikal dan Arai merantau ke pulau Jawa, Bogor, sedangkan Jimbron tetap  di Belitong beternak kuda bersama wanita yang ia sukai. Jimbron memberikan celengan kedua celengan kudanya untuk Arai dan Ikal sebagai hadiah. Dengan begitu, meskipun Jimbron tidak pernah ke Prancis tapi hatinya pasti sampai bersamaan dengan kedua sahabat nya.

Sesampai nya di Bogor perjuangan baru pun dimulai, Ikal dan Arai heran, karena kehidupan di sana berbeda sama apa yang mereka harapkan. Mereka memulai mencari pekerjaan, dan begitu susah nya mencari pekerjaan di Bogor kala itu. Namun ada seseorang menawarkan pekerjaan kepada mereka berdua yaitu sebagai penjaga fotokopi. Saat ada pembeli wanita ingin mengeprint sebuah brosur tentang lowongan kerja, mereka pun di tawarkan oleh wanita tersebut untuk melamar pekerjaan tersebu, yaitu pekerjaan di kantor pos. Mereka pun mengikuti tes  tersebut namun hanya Ikal yang di terima, dikarenakan Arai tidak lolos dalam tes kesehatan.

Hal tersebut lah yang membuat mereka berpisah sementara, Ikal bekerja di Kantor Pos, sedangkan Arai merantau ke Kalimantan. Arai tidak mengabari sama sekali sahabatnya Ikal, Ikal sangat khawatir dengan sahabat nya tersebut. Namun setahun sudah, Ikal memutuskan untuk kuliah di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan Ekonomi. Setelah menyelesaikan kuliahnya, peluang pun semakin besar untuk melanjutkan studi ke Sorebonne. Ikal mendapatkan informasi beasiswa S2 di sana. Lalu Ikal mengikuti tes beasiswa tersebut dan ketika wawancara, professor tersebut awalnya menghina karena tidak percaya bahwa Ikal akan lolos tes beasiswa tersebut dikarenakan latar belakang dan pengalaman yang kurang baik.

Namun professor tersebut terkesan dan tidak mengira bahwa di CV Ikal terdapat suatu riset, yang dimana riset tersebut sudah lama di cari oleh professor seluruh dunia. Riset tersebut sangat mengesankan pengujinya. Saat itu juga Ikal merasa sedih, karena sahabatnya Arai yang membuat dia bermimpi untuk ke Perancis tidak ada di sampingnya.

Saat Ikal keluar dari ruang wawancara, Ikal mendengar suara yang tidak asing lagi baginya di dalam sebuah ruangan yang ia lewati. Dan ternyata Arai sang sahabat  keluar dari ruangn tersebut, betapa bahagianya Ikal saat melihat Arai yang sudah lama tidak bertemu.  Ternyata Arai di Kalimantan bekerja sambil kuliah di Universitas Mulawarman.

Sembari menunggu hasil pengumuman, mereka berdua pun pulang ke kampung halaman di Belitong. Rasa rindu yang sangat luar biasa terbayarkan. Arai dan Ikal berhasil menyelesaikan tantangan dari Pak Mustar, jika dia akan mendapatkan gelar sarjana. Setelah beberapa hari di sana, tukang pos pun datang pada sore hari, dan ayah mereka pun bilang kalau akan membuka  surat tersebut setelah shalat maghrib saja.

Maghrib pun tiba, dengan hati yang cemas dan penuh harapan, mereka membuka surat pengumuman tersebut. Ikal membuka surat tersebut bersama dengan ayah dan ibunya di tangga, sedangkan Arai membuka suratnya sendiri di ruang tamu. Ikal menyerahkan surat tersebut ke ibunya agar ibunya yang membuka pelan-pelan dan membacanya. Lalu mata ibunya berkaca-kaca. Detik itupun Ikal tahu bahwa ia lulus dan ayahnya tersenyum bangga. Lalu mereka menghampiri Arai yang sedang sembab berurai air mata. Ia membekap foto kedua orang tuanya sambil memegang surat keputusan beasiswa tersebut. Lalu, Arai pun mengatakan dengan lirih,

 " Aku Lulus..."

 Dada Ikal terasa sesak Manahan rasa melihat wajah Arai. Wajah yang sangat jelas sekali penuh dengan kerinduan kepada kedua orang tuanya. Arai ingin sekali memberitahukan kepada  kedua orang tuanya tentang surat tersebut. Lalu ayahnya Ikal menghampiri Arai dan memeluknya. Dan Ikal mengambil surat Arai dan membacakannya kalimat demi kalimat. Dan Ikal sangat bersyukur sampai tidak bisa berkata lagi, sebab Universitas yang menerima mereka jelas tertulis: Univesite de Paris, Sorebonne, Perancis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun