Mohon tunggu...
Ahmad Fauzan
Ahmad Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN JAKARTA

Mahasiswa UIN JAKARTA prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Sang Pemimpi

5 Mei 2023   14:55 Diperbarui: 5 Mei 2023   15:01 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kata-kata memang benar dapat merubah pemikiran seseorang, Arai yang mendengar motivasi dan impian guru tersebut pun ikut berubah mejadi seseorang yang  memiliki impian yang tinggi dan selalu meyakinkan kedua temanya bahwa mereka akan berhasil. Dengan pekerjaan mereka sebagai kuli ikan di dermaga mereka memiliki impian untuk sekolah ke Prancis, ingin menginjakkan kaki di altar suci almameter  Sorebonne, ingin menjelajahi Eropa sampai ke Afrika. Secara pemikiran dan nalar manusia normal, tabungan mereka ber tiga jika di kumpulkan masih mustahil cukup untuk pergi ke Prancis. Namun hal tersebut tak membuat mereka putus asa.

Selama impian kita kuat dan terus berusaha pasti aka nada jalannya. Sedangkan disisi lain, Arai memiliki impian menikahi Azizah wanita yang selalu menolaknya akan tetapi Arai tidak pernah menyerah untuk mencintai gadis tersebut. Sementara itu Ikal sangat ingin bertemu dengan gadis pujaannya A Ling. Rupanya Jimbron sangat tergila-gila dengan seekor kuda, dan diam-diam menyukai gadis pendiam yaitu Laksmi.

Bukan pak Mustar kalau ga keras, beliau membuat kebajikan saat pembagian rapor, bangku untuk orang tua di sediakan berdasarkan ranking anaknya. Dan kebetulan Ikal dan Arai berada di garda depan, Ikal urutan ke tiga  dan Arai urutan ke lima. Hal tersebut membuat kedua orang tuanya bangga, sedangkan Jimbron mempersembahkan kursi nomer 78 untuk Pendeta Geo.

Ikal dan Arai serentak berdiri saat sepeda ayahnya terlihat, sepeda tersebut mudah dikenali dari kap lampu aluminium putih yang menyilaukan di temani sinar matahari. Ayahnya pun turun dari sepeda , ia hanya mengcapkan satu kata  saja " Assalamualaikum", lalu menepuk pundak anaknya sambil memberikan senyumnya yang indah.

Selesai menerima rapor, ayah Ikal dan Arai keluar dari aula dengan tenang. Dan inilah momen yang paling mereka tunggu, momen yang hanya sekilas,, yaitu ketika beliau bergantian menatap Ikal dan Arai dan dengan jelas menyiratkan bahwa mereka adalah pahlawan baginya.

Sesudah lulus dari SMA, Ikal dan Arai merantau ke pulau Jawa, Bogor, sedangkan Jimbron tetap  di Belitong beternak kuda bersama wanita yang ia sukai. Jimbron memberikan celengan kedua celengan kudanya untuk Arai dan Ikal sebagai hadiah. Dengan begitu, meskipun Jimbron tidak pernah ke Prancis tapi hatinya pasti sampai bersamaan dengan kedua sahabat nya.

Sesampai nya di Bogor perjuangan baru pun dimulai, Ikal dan Arai heran, karena kehidupan di sana berbeda sama apa yang mereka harapkan. Mereka memulai mencari pekerjaan, dan begitu susah nya mencari pekerjaan di Bogor kala itu. Namun ada seseorang menawarkan pekerjaan kepada mereka berdua yaitu sebagai penjaga fotokopi. Saat ada pembeli wanita ingin mengeprint sebuah brosur tentang lowongan kerja, mereka pun di tawarkan oleh wanita tersebut untuk melamar pekerjaan tersebu, yaitu pekerjaan di kantor pos. Mereka pun mengikuti tes  tersebut namun hanya Ikal yang di terima, dikarenakan Arai tidak lolos dalam tes kesehatan.

Hal tersebut lah yang membuat mereka berpisah sementara, Ikal bekerja di Kantor Pos, sedangkan Arai merantau ke Kalimantan. Arai tidak mengabari sama sekali sahabatnya Ikal, Ikal sangat khawatir dengan sahabat nya tersebut. Namun setahun sudah, Ikal memutuskan untuk kuliah di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan Ekonomi. Setelah menyelesaikan kuliahnya, peluang pun semakin besar untuk melanjutkan studi ke Sorebonne. Ikal mendapatkan informasi beasiswa S2 di sana. Lalu Ikal mengikuti tes beasiswa tersebut dan ketika wawancara, professor tersebut awalnya menghina karena tidak percaya bahwa Ikal akan lolos tes beasiswa tersebut dikarenakan latar belakang dan pengalaman yang kurang baik.

Namun professor tersebut terkesan dan tidak mengira bahwa di CV Ikal terdapat suatu riset, yang dimana riset tersebut sudah lama di cari oleh professor seluruh dunia. Riset tersebut sangat mengesankan pengujinya. Saat itu juga Ikal merasa sedih, karena sahabatnya Arai yang membuat dia bermimpi untuk ke Perancis tidak ada di sampingnya.

Saat Ikal keluar dari ruang wawancara, Ikal mendengar suara yang tidak asing lagi baginya di dalam sebuah ruangan yang ia lewati. Dan ternyata Arai sang sahabat  keluar dari ruangn tersebut, betapa bahagianya Ikal saat melihat Arai yang sudah lama tidak bertemu.  Ternyata Arai di Kalimantan bekerja sambil kuliah di Universitas Mulawarman.

Sembari menunggu hasil pengumuman, mereka berdua pun pulang ke kampung halaman di Belitong. Rasa rindu yang sangat luar biasa terbayarkan. Arai dan Ikal berhasil menyelesaikan tantangan dari Pak Mustar, jika dia akan mendapatkan gelar sarjana. Setelah beberapa hari di sana, tukang pos pun datang pada sore hari, dan ayah mereka pun bilang kalau akan membuka  surat tersebut setelah shalat maghrib saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun