Bukanlah suatu keadilan jika sebagian besar orang bisa merasakn bagaimana rasanya bangku sekolah sedangkan kecerdasannya minim,tetapi mereka yang kecerdasannya sangatlah cemerlang malah tidak bisa merasakan bagaimana rasanya bangku sekolah dikarenakan keterbatasan biaya mereka yang kurang dan menanggung beratnya kehidupan mereka.[5]
[1] Muhammad Abdul Mannan, 1984. Islamic Dimensions in Economic Analysis, hlm.300-301
[2] Sholahuddin, M. 2007. Asas Asas Ekonomi Islam.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
[3] Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., M.E.I dan Dr. Abdul Kadir, Lc., M.S.Sc, 2014, Prinsip Dasar Ekonomi Islam, Jakarta. Prenadamedia Group, Hal. 17-21
[4] Afzalur Rahman, 2002. Doktrin Ekonomi Islam. Yogyakarta, hlm. 58
[5] Drs. Ahmad Izzan, M.Ag dan Syahril Tanjung, S.Ag, 2006, Refrensi Ekonomi Syariah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, Hal. 50
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H