GAPI dan signifikansinya dalam perjuangan kemerdekaan
Di dalam anggaran dasarnya, diterangkan bahwa GAPI berdasarkan kepada:
Hak untuk menentukan nasib sendiri.
Persatuan nasional dari seluruh bangsa Indonesia, dengan berdasarkan kerakyatan dalam faham politik, ekonomi, dan sosial.
Persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia.5
Dalam konferensi pertamanya pada tanggal 4 Juli 1939, GAPI menyatakan tentang aksinya yaitu “Indonesia Berparlemen”. Hal itu menjelaskan bahwa GAPI tidak langsung menuntut kemerdekaan penuh, tetapi menginginkan parlemen yang berdasarkan kepada nilai demokrasi. Perjuangan untuk mendapatkan dukungan, baik dari pemerintah colonial Belanda maupun dari organisasi-organisasi pergerakan yang ada saat itu sangat terlihat dalam setiap gerak langkah yang ia lakukakn. Ketika dunia disibukkan dengan meletusnya Perang Dunia ke-2, yaitu penyerbuan Jerman terhadap Polandia, pada tanggal 20 September 1939, GAPI mngeluarkan pernyataan (yang dikenal dengan Manifest GAPI) yang berisi tentang ajakan terhadap rakyat Indonesia dan Negeri Belanda untuk bekerjasama menghadapi fasisme. Hal itu mendapat sambutan luas sekaligus liputan pers yang cukup banyak. GAPI juga melakukan rapat umum yang mencapai puncaknya pada tanggal 12 esember 1939. Tidak kurang dari 100 tempat di Indonesia mempropagandakan tujuan GAPI seakan-akan Indonesia bergemuruh dengan seruan Indonesia berparlemen. Untuk mendukung aksinya, GAPI membentuk Kogres Rakyat Indonesia. Tujuannya adalah Indoneswia Raya, bertemakan untuk kesejahtreraan rakyat Indonesia dan kesempurnaan cita-citanya, dan sasaran utamanya adalah Indonesia berparlemen penuh. Keputusan penting dari Kongres tersebut adalah penetapan bendera Merah Putih dan Lagu Indonesia Raya sebagai bendera dan lagu persatuan Indonesia, serta peningkatan pemakaian bahasa Indonesia bagi rakyat Indonesia.6