Setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai hari pendidikan nasional (Hardiknas) di Indonesia. Momentum ini menjadi momen penting untuk merenungkan kembali pentingnya pendidikan dan peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Namun, persoalan yang dihadapi di lapangan adalah kurangnya minat anak muda yang punya komptensi mumpuni untuk menjadi guru, terutama di daerah-daerah terpencil.
Untuk mengatasi permasalahan ini, dibutuhkan upaya nyata dari pemerintah dan masyarakat untuk membuat profesi guru menjadi menarik dan memikat bagi anak muda.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketertarikan anak muda menjadi guru diantaranya:
1. Meningkatkan status sosial dan ekonomi guru.
Salah satu penyebab kurangnya minat menjadi guru adalah gaji yang rendah dan kurangnya pengakuan dari masyarakat. Pemerintah dapat memperbaiki hal ini dengan memberikan insentif yang lebih besar dan memberikan status sosial yang lebih tinggi pada guru.
Jika perhatian pemerintah untuk menjadikan profesi guru dengan insentif yang lebih besar, kesejahteraan, dan memberikan tunjangan lainnya, kemungkinan anak muda yang punya kemampuan lebih mau memilih guru sebagai profesi utama, karena menjanjikan di masa depan yang lebih sukses.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan guru.
Anak muda akan lebih tertarik menjadi guru jika mereka merasa bahwa profesi ini memiliki tantangan yang menarik dan memerlukan kualitas yang tinggi.
Oleh karena itu, pemerintah harus meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan guru sehingga mereka dapat memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa.
3. Memberikan fasilitas dan dukungan yang memadai.
Guru juga membutuhkan fasilitas dan dukungan yang memadai untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Pemerintah dapat memberikan akses yang lebih baik pada guru di daerah terpencil untuk mendapatkan fasilitas dan dukungan yang memadai.