Mohon tunggu...
Ahmad Fatch
Ahmad Fatch Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar menjadi manusia yang bermanfaat, paling tidak berbagi cerita dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Innalilahi, QRIS Tempat Ibadah Saja di Palsukan, Modus Pemalsuan QRIS Sangat Memalukan!

14 April 2023   04:07 Diperbarui: 14 April 2023   04:41 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tekno.kompas.com

Kasus pemalsuan QRIS pada kotak amal masjid baru-baru ini menjadi sebuah peringatan bagi kita semua tentang risiko penipuan yang dapat terjadi melalui teknologi pembayaran digital.

Hal ini sangat memalukan dan patut dikecam, karena kotak amal masjid adalah tempat yang seharusnya dihormati dan dijaga keasliannya.

QRIS merupakan teknologi pembayaran yang sedang populer di Indonesia, termasuk juga di tempat ibadah.

Namun, kasus pemalsuan QRIS pada kotak amal masjid menunjukkan bahwa risiko penipuan dapat terjadi dimana saja, bahkan pada tempat yang seharusnya dihormati.

Modus pemalsuan QRIS yang dilakukan oleh penipu tersebut sangatlah memalukan dan tidak memiliki moral yang baik, dengan tega dana umat dimasukan ke pribadi, sungguh keterlaluan!

Tindakan seperti ini tidak hanya merugikan rumah ibadah dan umat, tetapi juga mencoreng moral dan etika yang seharusnya dianut oleh setiap orang, khususnya bangsa ini.

Untuk mencegah terjadinya kasus pemalsuan QRIS pada kotak amal dan media pengumpulan dana lainnya, manajemen rumah ibadah harus lebih berhati-hati dan memastikan keamanan QRIS yang digunakan serta mengecek secara berkala.

Cara lain yang dapat dilakukan dengan melakukan verifikasi QRIS dan memantau setiap transaksi yang dilakukan.

Selain itu, pemahaman dan kesadaran akan keamanan teknologi pembayaran digital sangatlah penting untuk dikembangkan, missal dengan verifikasi bertahap ketika dilakukan transaksi.

Dengan memahami cara kerja dan risiko yang terkait dengan penggunaan QRIS, kita dapat lebih bijak dalam menggunakan teknologi ini dan dapat menghindari risiko penipuan yang terkait dengan penggunaannya.

Peran pemerintah atau otoritas yang mewakili sangatlah penting dalam mengantisipasi kasus-kasus pemalsuan QRIS dan penipuan lainnya yang terkait dengan teknologi pembayaran digital.

Pemerintah atau otoritas yang mewakili terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap transaksi yang dilakukan melalui QRIS dan teknologi pembayaran digital lainnya.

Kasus pemalsuan QRIS pada kotak amal masjid harus menjadi pembelajaran oleh umat dan bangsa Indonesia, agar lebih berhati-hati dalam transaksi.

Untuk tempat ibadah pengurus mengecek secara berkala apakah QRIS yang ada di masih sesuai tujuan transaksi atau sudah berpindah kepemilikan.

Bagi yang mempunyai otoritas harus meningkatkan keamanan bisa dengan melakan verifikasi pertanyaan sebelum dana dikirim.

Hal ini harus dilakukan agar modus modus pemalsuan QRIS dapat dikurangi, atau sebisa mungkin di hilangkan.

Mudah-mudahan apa yang sudah terjadi, menjadi kejadian yang terakhir, saya hanya bias berkata; waspada-waspada! ingat-ingat kita bangsa yang beradab bukan bangsa yang biadab!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun