Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga dapat membantu melatih sifat humanisme pada diri seseorang.
Humanisme adalah pandangan hidup yang menekankan pada martabat dan kepentingan manusia. Selama berpuasa, seseorang belajar untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain yang kurang beruntung dan kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman sehari-hari.
Hal ini dapat membantu seseorang untuk menjadi lebih empatik dan memahami orang lain dengan lebih baik. Dalam tulisan ini, akan dijelaskan bagaimana puasa dapat membantu melatih sifat humanisme pada diri seseorang.
1. Mengembangkan empati
Puasa dapat membantu mengembangkan empati pada diri seseorang. Ketika seseorang merasakan rasa lapar dan haus selama berpuasa, mereka dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang kurang beruntung dan kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman sehari-hari.
Hal ini dapat membantu seseorang untuk lebih memahami kondisi orang lain dan menjadi lebih empatik terhadap kebutuhan mereka.
2. Meningkatkan rasa solidaritas
Puasa juga dapat membantu meningkatkan rasa solidaritas pada diri seseorang. Ketika seorang muslim berpuasa, mereka menjadi bagian dari komunitas umat muslim yang juga berpuasa.
Hal ini dapat memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan antar umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa.
3. Mengurangi kesenjangan sosial
Puasa dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial pada diri seseorang. Ketika seseorang merasakan rasa lapar dan haus selama berpuasa.
Mereka dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain yang kurang beruntung dan kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman sehari-hari.
Hal ini dapat membantu seseorang untuk lebih memahami kondisi orang lain dan mengurangi kesenjangan sosial yang ada.
4. Mendorong aksi sosial
Puasa juga dapat mendorong seseorang untuk melakukan aksi sosial. Ketika seseorang merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang kurang beruntung selama berpuasa, mereka dapat merasa terdorong untuk melakukan aksi sosial seperti memberikan makanan atau minuman pada orang yang membutuhkan.
Hal ini dapat membantu seseorang untuk lebih memahami kondisi orang lain dan mengembangkan sifat humanisme pada diri mereka.
Dari uraian diatas maka bias kita tarik kesimpulan, puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga dapat membantu melatih sifat humanisme pada diri seseorang.
Puasa dapat mengembangkan empati, meningkatkan rasa solidaritas, mengurangi kesenjangan sosial, dan mendorong aksi sosial.
Oleh karena itu, puasa dapat menjadi sarana untuk mengembangkan sifat humanisme dan memperkuat kebersamaan antar umat manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H