Maaf-Maafan Sebelum Libur Puasa: Membangun Hubungan yang Lebih Dekat dengan Guru dan Teman
Apri dan Amir adalah dua siswa SMK Teknik 10 Nopember keduanya merupakan pengurus OSIS yang bersahabat baik. Saat mereka tahu bahwa akan segera libur sekolah dan memasuki bulan Ramadhan, mereka ingin mengadakan acara maaf-maafan dengan guru-guru mereka. Namun, mereka ingin membuat acara tersebut lebih meriah dengan mengajak teman-teman sekelas dan guru-guru lainnya.
Apri: "Amir, nih aku punya ide. Kenapa kita nggak bikin acara maaf-maafan di sekolah, biar kita bisa minta maaf sama guru-guru kita sebelum libur puasa?"
Amir: "Iya, bagus juga tuh ide kamu, Pri. Tapi, biar tambah seru lagi, kita ajak teman-teman kita juga, ya?"
Apri: "Oke, aku setuju. Nanti aku buat grup chat untuk ngajakin teman-teman kita dan minta izin ke guru-guru."
Setelah mendapat izin dari pihak sekolah, Apri dan Amir pun segera membuat grup chat dan mengajak semua teman sekelas dan guru-guru lainnya. Ternyata, banyak yang merespon positif dan mereka semua sepakat untuk mengadakan acara maaf-maafan di sekolah.
Namun, salah satu siswa, Namanya Alya, memberikan saran agar acara tersebut diadakan sebelum puasa dimulai, dan semua sepakat untuk mengadakan acara pada hari terakhir sebelum libur puasa.
Alya: "Eh, tapi kan besok udah libur sekolah. Kenapa nggak diadakan sebelum libur dan sebelum kita mulai puasa?"
Apri: "Ya, bener juga. Mungkin kita bisa bikin acara besok pagi, sebelum pulang sekolah."
Amir: "Iya, kita bisa bikin acara makan bersama dan dilanjutkan acara maaf-maafan, dengan dengan guru-guru kita."
Alya: "Nah, bagus itu. Kita juga bisa ajak teman-teman satu sekolah buat makan bareng, kan?"
Semua sepakat untuk mengadakan acara pada hari terakhir sebelum libur puasa dimulai. Mereka merencanakan untuk makan bersama di sekolah, sebelum memulai acara maaf-maafan.
Pada hari itu, semua siswa dan guru-guru berkumpul di lapangan sekolah. Mereka saling meminta maaf dan bermaafan, serta menikmati hidangan yang telah disiapkan bersama. Acara tersebut berjalan dengan penuh keceriaan dan kehangatan.
Apri: "Aku senang banget bisa bikin acara kayak gini. Kita jadi bisa saling memaafkan sebelum libur puasa dimulai."
Amir: "Iya, betul. Dan kita juga jadi lebih dekat sama guru-guru kita."
Bapak Taryoto, yang merupakan kepala sekolah tersebut, juga memberikan kata-kata motivasi untuk siswa-siswinya.
Bapak Taryoto: "Terima kasih atas acara yang kalian adakan hari ini. Ini menunjukkan bahwa kalian adalah siswa-siswi yang bertanggung jawab dan peduli terhadap hubungan antara siswa-siswi satu sekolah, kita merupakan satu keluarga, yaitu keluarga besar SMK Teknik 10 Nopember. Semoga di bulan puasa ini kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita semua. Jangan lupa anak-anaku semunya untuk tetap belajar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Semua siswa dan guru-guru pun akhirnya menikmati makanan bersama dengan bahagia. Mereka saling bermaaf-maafan dan menyemangati satu sama lain untuk mempersiapkan diri di bulan puasa ini. Libur awal puasa dimulai dengan penuh kehangatan dan keakraban.
Terima kasih, selamat membaca****
Ahmad Fatch
Bekasi, 20 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H