Dari tulisan-tulisan ini, kemudian beliau ketagihan sehingga melahirkan banyak buku-buku yang diterbitkan di penerbit mayor. Sampai saat ini beliau sudah menerbitkan buku sebanyak 121 buku semuanya di penerbit mayor.
Pada pertemuan kali ini beliau juga memberikan tantangan kepada para peserta menulis di Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI 28 (KBMN PGRI 28). Dengan memberanikan diri saya tanpa pikir panjang untuk mendaftar sebagai peserta mengikuti tantangan menulis beliau.Â
Ternyata bukan cuma saya yang mengikuti tantangan tersebut, ketika Wa grup dibuka oleh admin ternyata semua menjadi nomor satu, karena semuanya menulis berbarengan jadi tidak ada yang nomor 2 dan membuat para Admin grup Wa kebingungan, akhirnya jurus jitu untuk meredam semua itu harus menutup grup WA kembali, agar admin saja yang bisa mengirim.
Setelah grup ditutup pendaftaran dibuka melalui link Google Form, sembari para Admin menuliskan siapa-siapa yang mengikuti kegiatan tersebut di grup Wa KBMN PGRI 28.
Saya sebagai penulis pemula, tentu ini kesepakatan yang luar biasa, dapat belajar bareng bersama para pakar, dan kali ini berkesempatan menulis dengan Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A..Â
Bisa menjadi peserta di kelas menulis dengan narasumber sekaliber Prof. Eko Indrajit saja sudah sangat luar biasa. apalagi dapat menulis bareng dengan beliau, ini merupakan sebuah penghormatan. Maka dari itu ketika diberikan tantangan gayung pun langsung bersahut banyak dari teman-teman semua, menulis nama-namanya, data terakhir sudah lebih dari 74 peserta yang siap mengikuti kegiatan menulis bareng bersama Prof. Eko Indrajit.
Beliau mengajarkan, untuk menjadi penulis butuh mimpi, maka ketika ingin menjadi penulis, lihatlah! toko-toko buku besar yang ada di Indonesia, jika kita ingin nama kita terpampang di toko-toko buku besar, maka kita akan berusaha untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita menjadi penulis.Â
Dari para peserta ada juga yang bertanya, Apakah jika kita tidak memiliki kemampuan tata bahasa masih bisa untuk menulis? Dengan lugas dan tegas Prof. Eko Indrajit menjawab "bahwa anda mempunyai kemampuan tata bahasa, buktinya anda mampu bertanya ke saya dengan tata bahasa yang baik" kata Prof. Eko Indrajit.Â
Dari sini kita mengerti bahwa ketika kita mengatakan tidak mampu, kurang mampu dan lain sebagainya, tetapi di lain sisi seseorang tersebut atau kita dapat menulis ataupun dapat berkomunikasi kepada orang lain Artinya kita mempunyai tata bahasa.Â
Dengan demikian kita tidak usah takut ketika akan menulis, mengatakan tidak punya tata bahasa yang baik dan benar, karena pada dasarnya nanti kita akan terlatih. Bagaimana cara melatihnya? Tentu berlatihnya, dengan latihan menulis. Ketika kita sering menulis maka kita akan menghadirkan tulisan-tulisan yang bermutu dan berkualitas.Â
Mudah-mudahan dapat bermanfaat