Mohon tunggu...
Ahmad Fatch
Ahmad Fatch Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar menjadi manusia yang bermanfaat, paling tidak berbagi cerita dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Filosofi Permainan Ayunan

25 Desember 2022   07:37 Diperbarui: 25 Desember 2022   07:39 2246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filosofi Permainan Ayunan

Para pembaca di manapun berada, tentu kita sudah mengetahui bersama ayunan bisa kita jumpai di mana saja, bisa di lingkungan perumahan, kampung, maupun di berbagai macam tempat. lebih khusus dapat kita jumpai di TK atau taman anak. 

Ayunan salah satu jenis permainan yang sangat akrab/familiar dengan anak-anak. Ayunan juga terkadang terdapat di tempat-tempat wisata yang menyuguhkan permainan-permainan, baik untuk anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Di tempat wisata permainan ayunan terkadang dipakai untuk menguji atau memacu Adrenalin bagi para penikmat wisata. 

Salah satu tempat wisata yang menyuguhkan permainan ayunan untuk memacu Adrenalin yaitu wisata Danau Tambelang, yang pernah penulis kunjungi. Permainan ayunan memang sangat mudah dilakukan, tinggal duduk terus kaki kita mendorong untuk ke belakang terlebih dahulu kemudian ayunan akan bergerak maju mundur. Jika kita main ayunan dengan sistem bergantian terkadang meminta bantuan kepada teman untuk mendorong atau menarik ayunan tersebut.

Permainan ayunan sangat cocok diterapkan di pendidikan usia dini dan TK

Permainan ayunan mengandung filosofi mendalam dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu, mengapa permainan ayunan sering dijumpai di sekolah anak-anak, dikarenakan guru atau pendidik dapat menjelaskan filosofi permainan ayunan kepada anak didiknya sejak usia dini. Kemampuan anak untuk menyerap pengetahuan pada usia dini memang kurang, dibanding pada saat menginjak remaja. Tetapi kemampuan anak pada usia dini sangat pandai mencontoh perilaku orang dewasa, terutama Bapak Ibu gurunya. 

Seperti contoh, anak saya yang paling kecil ketika diberitahu hal apa saja mengenai kegiatan pembelajaran maupun kegiatan di rumah biasanya anak tersebut mengatakan "kan Ibu guru nggak ngomong begitu" artinya anak-anak ketika usia dini cenderung lebih mendengarkan omongan gurunya baik di PAUD, TK, maupun SD/MI kelas 1 sampai 3.

Dengan demikian permainan-permainan yang ada pada pendidikan usia dini dan taman kanak-kanak sangat cocok dan pas sekaligus sebagai pemahaman filosofi kehidupan. 

Permainan ayunan biasanya ada tiga tahapan yaitu memulai dari belakang, kemudian ke depan, ke tengah, ke belakang terus mengayun ke tengah, terus ke depan. Siklus ini terjadi terus-menerus sampai akhirnya ayunan menjadi pelan-pelan dan kemudian berhenti. 

Filosofi permainan ayunan dalam kehidupan

Permainan ayunan tentu mengandung filosofi dan makna kehidupan hari-hari; antara lain:

1. Harus berani memulai

2. Kehidupan menuju ke depan

3. Kehidupan berada di tengah

4. Kehidupan berada di belakang

5. Melakukan dorongan tambahan

Mari kita bahas satu persatu filosofi kehidupan permainan ayunan. 

1. Harus berani memulai

Ketika kita memainkan ayunan maka harus berani memulai, jika kita tidak berani memulai permainan ayunan, maka ayunan tidak akan bisa bergerak, tidak akan bisa mengayun, sehingga kita akan diam saja di ayunan tersebut. Begitu juga dengan kehidupan setiap orang ketika menjalani kehidupan harus berani memulai, harus bergerak tidak boleh diam saja, tidak boleh santai-santai saja semuanya kita harus mulai. 

Ketika kehidupan yang di jalani berani kita memulai, maka Sudah barang tentu semua bisa kita dapati, kita capai walaupun dalam mencapai hal tersebut, dilakukan dengan pelan, sedang, maupun cepat. Dengan kita berani memulai untuk mengarungi kehidupan artinya kita sudah mencita-citakan kesuksesan, baik kesuksesan secara materiil maupun kesuksesan immateriil. 

Seorang pelajar harus berani memulai belajar untuk mencapai cita-cita. Seorang petani harus memulai bertani untuk mencapai hasil panen yang lebih baik. Seorang pedagang harus berani membuka kios berjualan untuk mencapai kesuksesan dalam berjualan. Seorang pebisnis harus berani memulai bisnis yang akan dijalankan. Seorang guru harus berani memulai perubahan karena pada dasarnya guru merupakan pondasi dasar menuju perubahan suatu bangsa di masa depan. Begitu juga dengan berbagai macam profesi yang lain harus berani memulai, kalau belum bekerja, maka harus berani melamar untuk menjadi pekerja, kalau dia mau jadi pengusaha harus berani memulai jadi pengusaha. 

Pada intinya apapun kegiatannya, apapun pekerjaannya, apapun kehidupan seseorang, maka harus berani memulai, tidak boleh ragu untuk memulai, karena memang terkadang kehidupan ini memacu Adrenalin dan itu harus dilakukan oleh setiap orang agar dapat menjalani kehidupan di dunia ini. Pilihan memulai ada pada diri sendiri, apakah dia mengejar materiil atau Immateriil semua ada pada diri sendiri. 

2. Kehidupan menuju ke depan

Ketika kita baru memulai kehidupan, maka kemungkinan besar kehidupan itu menuju ke depan bukan ke belakang. Seperti permainan ayunan biasanya permainan ayunan dimulai dari belakang menuju ke depan itulah kehidupan. Seseorang yang memulai kehidupan pasti punya angan-angan tertentu, punya cita-cita tertentu, punya kemauan tertentu. 

Angan-angan, kemauan, cita-cita inilah yang mendorong proses dalam mengarungi kehidupan. Dorongan ini menjadi kuat atau pelan tergantung apa yang menjadi angan-angannya, menjadi cita-citanya, menjadi kemauannya, jika angan-angan, kemauan, dan cita-citanya tinggi, maka dorongannya pun menjadi kencang dan lebih kuat. Dorongan yang kuat tersebut dapat digunakan untuk meraih angan-angan, kemauan, maupun cita-citanya. 

Seseorang yang kuat kemauan, angan-angan, dan cita-citanya dapat lebih cepat untuk menuju ke depan dalam rangka meraih cita-cita serta menuju kesuksesan dalam mencapai kemauannya. Makin kuat dorongannya, makin kuat kemauannya, makin kuat cita-citanya, maka seseorang tersebut dapat secara cepat meraih keinginan, kemauan, dan kesuksesannya. 

Pada dasarnya setiap orang mempunyai angan-angan, kemauan,  dan cita-citanya karena tidak ada dalam setiap orang pun di dunia ini yang tidak punya keinginan, tidak punya kemauan, tidak punya cita-cita. semua sudah pasti punya. Jika ada seseorang ditanya dan berkata apa cita-cita anda? Terus dia menjawab saya tidak punya cita-cita. Saya hanya ingin menjadi orang yang berguna. Menjadi orang yang berguna itulah cita-citanya, artinya setiap orang sudah pasti punya cita-cita. 

Bagaimana menjadi orang yang berguna? Menjadi orang yang berguna bagi sebagian orang karena hartanya banyak, bisa jadi bagi sebagian lagi karena punya pengaruh di masyarakat, atau bisa jadi bagi sebagian lagi jika orang lain membutuhkan kita. Maka menjadi orang yang berguna, tergantung dari sudut pandang kita masing-masing. Yang penting kita tidak bersifat positif di lingkungan atau di sekelompok masyarakat tertentu. 

3. Kehidupan berada di tengah

Permainan ayunan ketika sudah menuju ke depan, maka secara otomatis permainan tersebut akan balik lagi ke tengah untuk menuju ke belakang. Ini mengindikasikan bahwa setiap kehidupan seseorang akan mencapai batas tertentu, mencapai kemampuan tertentu yang mana ketika batasan terjadi, kemampuan sudah tercapai, maka jika kita tidak menambah mengupgrade diri kita kemungkinan besar kita akan mengalami kejenuhan, kebosanan, sehingga kita akan kembali lagi ke titik tengah kehidupan. 

Maksud dari titik tengah kehidupan yaitu kita merasa jenuh, merasa bosan, semangat berkurang, sehingga lama-lama akan mulai mengayun ke belakang. Seorang pengusaha akan mengalami penurunan produksi, seorang pedagang mengalami penurunan penjualan, seorang politikus mulai ditinggalkan simpatisannya. Para artis yang begitu tenar mulai kehilangan penggemarnya. 

Semua orang dalam kehidupan akan mengalami seperti itu, dari tidak tenar menjadi tenar, kemudian kembali ke titik Tengah. Seorang pelajar memulai belajar untuk meraih cita-cita, setelah lulus dia akan mengalami fase jenuh, sehingga ketika ditanya Apakah kalian akan langsung kerja atau langsung kuliah? Terkadang jawabannya, "untuk sementara saya menganggur dahulu" artinya dia tidak langsung bekerja, dia tidak langsung kuliah, Kenapa demikian? karena ada masa jenuh di dalam pemikirannya dalam kehidupannya. 

Semua orang memang mengalami hal tersebut, tinggal bagaimana caranya kita mengantisipasi, agar perasaan jenuh tersebut tidak terus menurun sampai motivasi hilang sama sekali. 

4. Kehidupan berada di belakang

Setiap kehidupan akan mengalami fase kemunduran, seperti permainan ayunan yaitu di depan Tengah mundur ke belakang. Ketika mengalami fase kemunduran tersebut, maka kita harus punya motivasi kembali, agar kehidupan yang kita jalani dapat menuju ke depan lagi. Permainan ayunan ketika mundur dalam diri seseorang secara otomatis sudah berpikiran bahwa ayunan akan menuju ke depan kembali. 

Begitu juga dalam kehidupan, kita harus membangun optimisme secara otomatis, berpikiran positif, bahwa kehidupan akan seperti sedia kala, seperti alur yang kita cita-citakan. Dalam kehidupan yang bersifat optimis tersebut, andai saja kehidupan sedang mengalami fase penurunan, maka dianggap itu merupakan ujian, dan ujian akan bisa kita lewati jika terbangun sifat optimisme/berpikiran positif. 

Banyak para pengusaha ketika di atas kemudian turun, mereka kembali membangun optimisme, bahwa usahanya akan jaya kembali. Begitu juga para pedagang ketika penjualannya mengalami penurunan, maka akan membangun sifat optimisme, berpikiran positif bahwa jualannya menjadi ramai kembali. Begitu juga dengan para petani, nelayan, dan semua berbagai profesi dalam kehidupan ketika mengalami penurunan yakinkan diri, semua akan terlewati dengan baik dan kemudian menjadi lebih baik lagi. 

5. Melakukan dorongan tambahan

Filosofi permainan ayunan yang terakhir yaitu melakukan dorongan tambahan. Permainan ayunan mengalami fase dimulai ke depan ke tengah ke belakang terus siklus ini akan terjadi terus-menerus sampai pelan-pelan dan berhenti. Dalam kehidupan hampir sama dan hampir mirip, semua akan dimulai dari awal menuju kesuksesan terus mengalami stagnan setelah itu mengalami kemunduran, tetapi dalam kehidupan juga kita harus mampu menjejakkan kembali melakukan dorongan tambahan agar motivasi kita terus terpelihara. 

Dalam permainan ayunan jika kita tidak ingin berhenti, maka kita harus melakukan dorongan tambahan, kaki menjejakan ke tanah agar permainan ayunan tidak berhenti, supaya ayunan kencang kembali. Kehidupan juga sama, kita harus mampu menimbulkan motivasi kembali, menambah semangat, menambah optimisme supaya menjadi daya dorong dalam kehidupan. Dengan demikian ketika kita mempunyai dorongan semangat, motivasi tambahan, maka kehidupan tidak akan turun, tidak akan berhenti, tetapi terus berlanjut untuk selalu berada di alur yang benar, di Jalur yang dicita-citakan.

Dorongan atau jejakan kaki tambahan tersebut, akan melahirkan sifat optimisme, motivasi dan spirit yang menggelora untuk tetap dalam jalur cita-cita, sehingga ketika seorang pengusaha mendapatkan motivasi tambahan, mendapatkan semangat tambahan, spirit yang menggelora, ia selalu semangat untuk dapat menjalankan roda usahanya. Begitu juga dengan pedagang, ketika mendapatkan tambahan motivasi, dorongan motivasi, semangat berlipat dia tetap berusaha dalam untuk berjualan. Begitu juga dengan para petani ketika dia menanam terus panen, menanam lagi, panen lagi, begitu terus-menerus dia mendapat motivasi tambahan untuk menjadi lebih baik lagi. 

Seorang guru ketika menjalani kehidupan sebagai pengajar dan pendidik, harus berani menjejakkan kakinya kembali. Dengan demikian guru tersebut mampu mempertahankan motivasinya, semangatnya, dalam mendidik, mencerdaskan, mengajarkan hal-hal yang positif kepada anak didiknya tersebut. Seorang pelajar juga harus seperti itu menambah motivasi, agar semangat belajar yang sedang turun dapat dimotivasi kembali, sehingga semangat belajar menjadi naik kembali, untuk meraih cita-cita. Pada dasarnya semua kehidupan berbangsa dan bernegara kedepan akan menjadi milik para pelajar saat ini, kalian merupakan agen perubahan di masa depan, sedangkan yang sudah berpengalaman akan mengalami pergantian di masa yang akan datang. 

Inilah filosofi dalam permainan ayunan, siapapun dapat mengalami hal demikian. Hidup ini harus berani memulai untuk menuju ke depan walaupun terkadang kembali ke titik tengah bahkan mundur ke belakang tetapi harus berani melakukan dorongan kembali untuk menuju ke depan. Mudah-mudahan bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun