Dalam permainan ayunan jika kita tidak ingin berhenti, maka kita harus melakukan dorongan tambahan, kaki menjejakan ke tanah agar permainan ayunan tidak berhenti, supaya ayunan kencang kembali. Kehidupan juga sama, kita harus mampu menimbulkan motivasi kembali, menambah semangat, menambah optimisme supaya menjadi daya dorong dalam kehidupan. Dengan demikian ketika kita mempunyai dorongan semangat, motivasi tambahan, maka kehidupan tidak akan turun, tidak akan berhenti, tetapi terus berlanjut untuk selalu berada di alur yang benar, di Jalur yang dicita-citakan.
Dorongan atau jejakan kaki tambahan tersebut, akan melahirkan sifat optimisme, motivasi dan spirit yang menggelora untuk tetap dalam jalur cita-cita, sehingga ketika seorang pengusaha mendapatkan motivasi tambahan, mendapatkan semangat tambahan, spirit yang menggelora, ia selalu semangat untuk dapat menjalankan roda usahanya. Begitu juga dengan pedagang, ketika mendapatkan tambahan motivasi, dorongan motivasi, semangat berlipat dia tetap berusaha dalam untuk berjualan. Begitu juga dengan para petani ketika dia menanam terus panen, menanam lagi, panen lagi, begitu terus-menerus dia mendapat motivasi tambahan untuk menjadi lebih baik lagi.Â
Seorang guru ketika menjalani kehidupan sebagai pengajar dan pendidik, harus berani menjejakkan kakinya kembali. Dengan demikian guru tersebut mampu mempertahankan motivasinya, semangatnya, dalam mendidik, mencerdaskan, mengajarkan hal-hal yang positif kepada anak didiknya tersebut. Seorang pelajar juga harus seperti itu menambah motivasi, agar semangat belajar yang sedang turun dapat dimotivasi kembali, sehingga semangat belajar menjadi naik kembali, untuk meraih cita-cita. Pada dasarnya semua kehidupan berbangsa dan bernegara kedepan akan menjadi milik para pelajar saat ini, kalian merupakan agen perubahan di masa depan, sedangkan yang sudah berpengalaman akan mengalami pergantian di masa yang akan datang.Â
Inilah filosofi dalam permainan ayunan, siapapun dapat mengalami hal demikian. Hidup ini harus berani memulai untuk menuju ke depan walaupun terkadang kembali ke titik tengah bahkan mundur ke belakang tetapi harus berani melakukan dorongan kembali untuk menuju ke depan. Mudah-mudahan bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H