Mohon tunggu...
Ahmad Fatch
Ahmad Fatch Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar menjadi manusia yang bermanfaat, paling tidak berbagi cerita dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Final Piala Dunia 2022 Argentina Vs Prancis, 1 Pertandingan 3 Perebutan

18 Desember 2022   16:18 Diperbarui: 18 Desember 2022   20:27 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://bola.kompas.com/read/2022/12/18/07200078/jelang-final-piala-dunia-166-gol-telah-tercipta-di-qatar?page=all

Final Piala Dunia 2022 Argentina Vs Prancis, 1 Pertandingan 3 Perebutan

Tak terasa Piala Dunia 2022 Qatar sudah hampir satu bulan lamanya. Piala Dunia Qatar 2022 dibuka pada tanggal 20 November 2022 dan akan berakhir pada hari ini tanggal 18 Desember 2022. Tentu banyak pertandingan-pertandingan menarik yang sudah dilalui, baik dari Timnas Argentina maupun dari Timnas Prancis selaku finalis Piala Dunia Qatar 2022.

Pada pertandingan nanti malam yang akan digelar di Stadion Lusail dengan mempertemukan Timnas Argentina vs Timnas Prancis bisa jadi ini merupakan pertandingan final ideal. Tentu ada faktor-faktor yang menjadikan pertandingan nanti malam merupakan final ideal. Selain itu pada pertandingan nanti malam akan memperebutkan tiga kategori yang bisa diperebutkan oleh dua tim tersebut. 

Sebelum berlanjut, Kenapa dapat disebut final ideal? kita terberlebih dahulu untuk mengetahui road to final kedua Timnas tersebut. 

Road to Final Argentina

Baca juga: Kilas Balik 2022

Argentina sebagai juara piala konfederasi Conmebol yang biasa disebut dengan Copa America tentu akan menjadi pertaruhan yang sangat luar biasa bagi Argentina. Sebelum dimulainya Piala Dunia 2022 Argentina sudah mengalahkan juara konfederasi UEFA yaitu timnas Italia. Jika Timnas Argentina malam nanti mampu mengalahkan Prancis, menjadikan kebahagiaan tersendiri bagi Argentina karena dalam 2 tahun ini mampu menjadi tiga kali juara, yaitu juara Konfederasi CONMEBOL, kemudian menaklukan juara konfederasi Eropa (UEFA) dan jika menang maka menaklukkan seluruh konfederasi yang ada di dunia baik konfederasi CAF, konfederasi CONCACAF dan konfederasi AFC. 

Perjalanan Argentina dimulai pada pertandingan pertama ketika melawan Arab Saudi, pada saat itu Argentina harus menerima kekalahan dengan skor 1-2 ini merupakan hal yang sangat menyakitkan bagi Argentina, karena dengan status unggulan, kalah dalam pertandingan pembuka dari tim Asia, padahal sebelumnya baik pertandingan resmi maupun persahabatan belum pernah terkalahkan. Sekaligus menyandang status juara Conmebol dan status juara Finalisima yang mempertemukan juara konfederasi Conmebol vs juara konfederasi UEFA. 

Pertandingan kedua di babak penyisihan Argentina vs Meksiko, pada pertandingan ini Argentina mampu menunjukkan kedigdayaannya dengan menaklukkan Meksiko 2-0 sehingga peluang Argentina menjadi terbuka untuk maju ke babak gugur. Pertandingan ketiga atau pertandingan terakhir di babak gugur ketika Argentina berhadapan dengan Polandia, sekali lagi Argentina mampu menunjukkan kualitasnya di hadapan Timnas Polandia dan di sini sekali lagi Argentina mampu mengalahkan Polandia dengan skor identik yaitu 2-0 untuk kemenangan Argentina. Dengan kemenangan ini maka Argentina mempunyai poin 6 dan berhak melaju ke babak gugur dengan status juara grup. 

Pada babak gugur yaitu babak 16 besar Argentina berhadapan dengan tim AFC lainnya yaitu Australia. Pada pertandingan ini Australia mampu memberikan perlawanan yang sengit kepada Timnas Argentina, walaupun demikian sekali lagi Argentina mampu menunjukkan kemampuannya sebagai juara Conmebol dan Finalisima untuk menaklukkan tim dari konfederasi AFC yaitu Australia dengan skor 2-1 untuk kemenangan Argentina. 

Pada babak perempat final Timnas Argentina sudah ditunggu terlebih dahulu oleh timnas Belanda. Ketika melawan Timnas Belanda sebetulnya Argentina sudah menang 2-0 sampai kemudian terjadi di menit 83 dan 90+11 ketika Belanda mampu menyamakan kedudukan, mungkin inilah pelajaran berharga bagi Argentina untuk selalu konsentrasi penuh sampai pertandingan berakhir. Pada perpanjangan waktu tidak ada gol yang terjadi dengan demikian pertandingan harus dilanjutkan dengan tendangan pinalti, di sinilah ada peran Emilio Martinez sebagai penjaga gawang dari Argentina yang mampu menggagalkan dua penendang pertama dari timnas Belanda untuk itu skor akhir tendangan pinalti di menangkan oleh timnas Argentina, dengan skor 3-4 untuk menahan Argentina. Untuk itu Argentina berhak melaju ke babak semifinal di Piala Dunia Qatar. 

Pada babak semifinal Argentina berhadapan dengan Kroasia, banyak para pengamat dan penonton dengan menebak pertandingan antara Argentina vs Kroasia akan berjalan seimbang bisa sampai ke tendangan penalti, tetapi pada saat pertandingan berbicara lain. Argentina begitu Perkasa seolah-olah ingin membiarkan Kroasia menguasai bola untuk meninggalkan ruangan kosong di area pertahanan Kroasia, dan benar saja Argentina mampu menyarangkan 3 gol tanpa balas yang dilesakan oleh Lionel Messi 1 dan Julian Alvarez 2 sehingga skor akhir Argentina Vs Kroasia menjadi 3-0 untuk kemenangan Argentina. Untuk itu Argentina berhak melaju ke final Piala Dunia Qatar 2022.

Road to Final Prancis

Timnas Prancis merupakan juara bertahan Piala Dunia 2018 di Rusia. Selain itu Prancis memiliki materi pemain yang sangat luar biasa sekaligus sebagai tim unggulan di Piala Dunia Qatar. 

Pertandingan Prancis diawali ketika menghadapi tim dari Asia yaitu Australia. Pada pertandingan ini Prancis langsung tancap gas dan mampu membenamkan Australia dengan sangat telak dengan kedudukan akhir 4-1 untuk kemenangan Prancis. Pada pertandingan kedua Prancis menantang sesama tim dari benua Eropa yaitu Denmark. Denmark yang digadang-gadang akan menjadi kuda hitam di Piala Dunia Qatar 2022. Benar saja Prancis begitu kesulitan ketika menghadapi Denmark dengan penguasaan bola dimenangkan oleh Denmark, tetapi dari segi peluang Perancis sangat efisien dalam menciptakan peluang hal ini dibuktikan dengan skor akhir 2-1 untuk kemenangan Prancis. 

Pada pertandingan ketiga Babak grup mempertemukan Kuda hitam dari Afrika yaitu Tunisia. Pada pertandingan ketiga ini ternyata Prancis tidak dapat berbuat banyak ketika menghadapi Tunisia walaupun secara statistik Timnas Prancis mampu menciptakan peluang 10 kali namun tidak mampu membobol gawang Timnas Tunisia, sehingga skor akhir menjadi 1-0 untuk kemenangan Tunisia. Pada daftar klasemen grup menempatkan Prancis menjadi juara grup unggul selisih gol dari Australia yang sama-sama mengemas 6 poin. 

Pada babak 16 besar Prancis dihadang oleh Polandia. Pada babak 16 besar ini ternyata Timnas Prancis dapat mengambil pelajaran ketika menghadapi Timnas Tunisia, sehingga Timnas Prancis langsung menekan dari awal-awal pertandingan, betul saja Timnas Prancis mampu mendominasi perjalanannya pertandingan dengan presentasi 55% dan menciptakan peluang 16 kali tembakan. Skor akhir pun 3-1 menjadi milik Prancis, sehingga Prancis berhak menuju babak perempat final untuk melawan tim unggulan lainnya yaitu Inggris. 

Babak 16 di jalani dengan penuh drama, karena Timnas Prancis selalu ditekan oleh Timnas Inggris yang memainkan pertandingan luar biasa. Disinilah Timnas Prancis sedikit berbau keberuntungan di mana tendangan pinalti Harry Kane salah satunya tidak dapat membobol gawang dari Hugo Lloris. Inggris yang mampu menciptakan tendangan ke arah gawang sebanyak 8 kali hanya mampu membobol jala gawang Hugo Lloris sekali. Sehingga skor akhir pun menjadi 2-1 untuk kemenangan Prancis, dan Prancis berhak melaju ke babak semifinal untuk melawan Maroko.

Bapak semifinal pun berjalan dengan seru mempertemukan tim dari Eropa melawan Tim dari Afrika yang baru pertama kali menginjakkan ke semifinal Piala Dunia, yaitu Maroko. Pada pertandingan ini lagi-lagi Perancis harus mengakui kekalahan penguasaan bola, penguasaan bola didominasi oleh Timnas Maroko dengan 62%. 

Namun demikian Perancis mampu mengubur mimpi Maroko untuk menatap final dengan skor 2-0 untuk kemenangan Prancis, Sehingga Timnas Prancis akan menghadapi Timnas Argentina di final piala dunia 2022 Qatar. 

Faktor-faktor yang menyebabkan final 2022 Qatar menjadi final ideal

1. Kedua finalis dari konfederasi berbeda

Tidak bisa kita pungkiri bahwa dalam dunia sepak bola ada dua konfederasi yang sangat berpengaruh dalam kemajuan sepak bola, kedua konfederasi tersebut yaitu konfederasi Conmebol sebagai penyuplai pemain-pemain dengan bakat alami dalam dunia sepak bola, yang kedua UEFA dengan mempunyai sistem Liga profesional yang sangat baik. 

Gabungan dari dua hal tersebut yaitu Suplai pemain dengan bakat alami dari konfederasi Conmebol digabungkan dengan sistem Liga yang sangat baik di konfederasi Eropa (UEFA) menghasilkan negara-negara dengan kualitas permainan sepak bola yang sangat baik. Hal ini kita bisa lihat pada Timnas Argentina hampir semua pemain Timnas Argentina merumput di benua Eropa, di mana pemain Argentina mempunyai bakat alami yang menghasilkan skill individu yang sangat bagus, seperti contohnya sang Superstar yaitu Lionel Messi mempunyai skill individu sangat luar biasa mampu mendribling bola dengan sangat baik, tetapi hampir tidak pernah bermain di negaranya sendiri. Lionel Messi bermula ketika mengikuti Akademi La Masia di Barcelona sampai menjadi pemain profesional yang penuh talenta dan menghasilkan 7 trophy Ballon d'or yang luar biasa. 

Di sisi lain akan bertemu dengan Timnas Prancis yang notabennya mempunyai salah satu Liga terbaik di dunia setelah Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Jerman, Liga Italia, dan baru Liga Prancis. Dengan sistem Liga yang sangat baik akan melahirkan kemampuan-kemampuan pemain yang berkualitas dan terorganisir dengan baik. Untuk itu menjadi jaminan bagi para pemain timnas Prancis dapat menghasilkan permainan-permainan yang solid dan berkualitas. 

Selain bakat alami dan faktor Liga ternyata dalam empat Piala Dunia terakhir selalu dimenangkan oleh Timnas dari benua Eropa. Tahun 2006 di mana piala dunia yang diselenggarakan di Eropa tepatnya di negara Jerman menghasilkan pertandingan final yang seru antara Italia vs Prancis, di sana Prancis harus mengakui kekalahannya dari Italia lewat tendangan penalti. Pada tahun 2010 ketika Piala Dunia digelar di benua Afrika mempertemukan antara Spanyol dengan Belanda di final dengan pertandingan yang ketat akhirnya tim Matador berhasil mengalahkan tim Orange dengan skor 1-0 dan Spanyol berhak menjadi juara Piala Dunia. 

Pada tahun 2014 ketika Piala Dunia diselenggarakan di tanah Brazil yang merupakan bagian dari konfederasi Conmebol, final yang dilaksanakan di stadion Maracana Rio De Janeiro mempertemukan antara Jerman vs Argentina dan Argentina harus menelan kekalahan dari Jerman dengan 1-0 di babak extra time. Selanjutnya Piala Dunia tahun 2018 yang diselenggarakan di tanah Rusia dengan final mempertemukan Prancis Vs Kroasia pada saat itu Prancis menang dengan skor 4-2 melawan Kroasia.

Dari 4 edisi terakhir semua dikuasai oleh negara-negara yang tergabung di dalam konfederasi UEFA, tentu hal ini ingin dibuktikan oleh Argentina, bahwa Argentina sanggup mencegah Timnas dari negara Eropa untuk ke-5 kalinya berturut-turut menguasai Piala Dunia Hal ini tentu menjadi motivasi lebih bagi Timnas Argentina itu sendiri. 

2. Faktor Messi vs Mbappe

Faktor yang kedua ini antara Messi dengan Mbappe. Aura yang sangat luar biasa ketika Messi melangkah menuju PSG setelah tidak diperpanjang kontraknya oleh Barcelona, karena Barcelona kesulitan keuangan, di sana menjadi babak baru buat Lionel Messi, begitu juga babak baru untuk Kylian Mbappe yang harus berbagi ruangan dengan Lionel Messi. 

Pengaruh Messi yang begitu kuat menyebabkan Mbappe kurang begitu suka atas kedatangan Messi, tentu karena dapat mempengaruhi ruang ganti PSG, di mana yang sebelumnya pengaruh Mbappe sangat kuat di PSG akan di kudeta oleh anak baru tetapi sudah sangat tersohor di dunia sepak bola yaitu Lionel Messi. 

Awal-awal kedatangan Messi di musim pertama antara Kylian Mbappe dan Lionel Messi tidak begitu akur sehingga tidak harmonis dalam permainan PSG, padahal mempunyai Trio maut dalam diri Kylian Mbappe, Neymar Jr dan Lionel Messi. Apalagi ada isu mencuat bahwa Kylian Mbappe akan segera meninggalkan PSG untuk menuju Real Madrid. 

Tarik ulur pun kemudian terjadi sampai pada akhirnya Mbappe luluh untuk memperpanjang kontraknya di PSG, namun dengan catatan yang sangat luar biasa yaitu Kylian Mbappe diberikan hak istimewa untuk ikut mengatur susunan pemain yang akan didatangkan oleh PSG. Hal ini menjadi panas di ruang ganti PSG, karena di sana ada Neymar Jr bersama Messi dan Ramos menjadi satu grup di sisi lain ada Mbappe yang menjadi anak emas PSG. 

Sebuah perkataan pun terlanjur diucapkan oleh Kylian Mbappe yang menyebut Eropa adalah negara terbaik sepak bola, sedangkan Amerika Latin tidak ada apa-apanya. Perkataan inilah yang memancing para pesepakbola dunia khususnya dari Amerika Latin, untuk mengkritik balik perkataan Kylian Mbappe. Bagi Lionel Messi hal ini akan ia buktikan di Piala Dunia Qatar 2022 ini, untuk menunjukkan siapa yang punya pengaruh dan siapa yang terbaik di sepak bola khususnya di PSG. 

3. Perebutan pemain terbaik

Pada final Piala Dunia Qatar 2022 yang mempertemukan Argentina vs Prancis ternyata bukan hanya perebutan juara 1 secara tim, tetapi ada peluang untuk menjadi pemain terbaik di antara mereka. Biasanya pemain terbaik diambil dari akumulasi pertandingan per pertandingan, siapa yang menjadi Man of the match paling banyak selama gelaran Piala Dunia tersebut berlangsung. 

Dari beberapa pertandingan yang sudah dilalui oleh Argentina maupun Prancis ternyata ada 2 pemain yang berpeluang menjadi terbaik. Yang pertama tentu Lionel Messi, Lionel Messi sampai pertandingan terakhir ketika melawan Kroasia sudah 4 kali menjadi Man of the match dalam pertandingan artinya peluang menjadi pemain terbaik Piala Dunia Sangat terbuka lebar. Bagaimana dengan saingan utama Lionel Messi yaitu Kylian Mbappe, ternyata Kylian Mbappe selama pertandingan di Piala Dunia sudah tiga kali menjadi Man of the match dalam pertandingan, apabila di final piala dunia 2022 Qatar Mbappe menjadi Man of the match sekali lagi maka kemungkinan Mbappe akan menjadi pemain terbaik dengan catatan tentu Prancis harus menang di final. 

4. Perebutan sepatu emas

Perebutan sepatu emas di piala Dunia 2022 tinggal menyisakan empat orang, diantara 4 orang itu ada dua orang yang sangat berpeluang menjadi peraih sepatu emas. Peluang pertama tentu dimiliki oleh sang superstar yaitu Lionel Messi, Messi sudah menciptakan 5 gol dan 3 assist. Peluang kedua dimiliki oleh Mbappe, Mbappe sampai sekarang sudah menciptakan 5 gol dan dua assist. Peluang ketiga tentu dimiliki oleh Julian Alvarez dan Olivier Giroud. 

4 pemain ini mempunyai peluang yang sangat besar untuk memperebutkan sepatu emas piala dunia 2022 Qatar. Hal ini bisa terwujud jika dalam pertandingan nanti malam pukul 22.00 WIB mereka berempat dapat mencetak gol, jika di antara berempat tidak ada yang mencetak gol dan yang mencetak gol adalah orang lain maka peluang terbesar merebus Sepatu Emas ada di kaki Lionel Messi yang sudah mencetak 5 gol dan tiga assist. 

Bagaimana kemungkinan siapa pemenang di final Piala Dunia Qatar 2022? 

Jika menilik dari antusias para pemain dan kebugaran di antara para pemain kedua Timnas Argentina dan Prancis, maka kemungkinan yang mempunyai peluang besar untuk memenangkan pertandingan adalah Timnas Argentina. Kenapa demikian? Dalam Timnas Argentina pemain-pemain yang pada saat sebelum pertandingan semifinal mengalami Cidera sekarang sudah kembali pulih dan berlatih seperti Angel Di Maria, dengan demikian ada motivasi dari Timnas Argentina untuk mengakhiri euforia dari konfederasi UEFA di Piala Dunia. Sedangkan pemain-pemain Prancis dikabarkan mendapatkan penyakit flu misterius, sehingga ada beberapa pemain yang tidak dapat berlatih bersama dengan pemain lainnya. 

Selain faktor para pemain yang bugar di kubu Argentina, di sini ada faktor Lionel Messi yang ingin membuktikan, bahwa dia sanggup untuk meraih Piala Dunia sekaligus Untuk dapat disejajarkan bahkan menggeser Diego Armando Maradona sebagai Goat di Argentina. Lionel Messi yang selalu dicibir oleh lawan-lawannya karena tidak mampu meraih Piala Dunia, ketika bersama negaranya tentu akan membangkitkan emosi dan kekuatan penuhnya, untuk menghasilkan permainan terbaik, ketika menghadapi Prancis di final Piala Dunia. Lionel Messi yang sekarang sudah berumur 35 tahun tentu akan menjadikan Piala Dunia Qatar 2022 menjadi piala dunia yang terakhir, sehingga di akhir pengabdian untuk negaranya akan mempersembahkan permainan terbaik agar meraih prestasi terbaik. 

Mudah-mudahan final piala dunia ini menjadi final terbaik sepanjang sejarah perhelatan Piala dunia yang sudah diselenggarakan. Apapun hasilnya, antar pendukung yang satu dengan yang lain jangan saling merendahkan jangan saling mencibir, semua sudah ditakdirkan, Siapa yang menang? siapa yang kalah? Namun demikian mudah-mudahan Lionel Messi dapat mengakhiri karir sepak bolanya untuk merengkuh piala dunia tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun