Mohon tunggu...
Ahmad Fatch
Ahmad Fatch Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar menjadi manusia yang bermanfaat, paling tidak berbagi cerita dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

UMKM Dulu dan Sekarang, Berkah Digitalisasi Pangsa Pasar UMKM Lebih Luas

6 Desember 2022   21:22 Diperbarui: 6 Desember 2022   21:42 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2007 penulis tidak lagi membantu saudara untuk jualan karena pada tahun tersebut tepatnya tanggal 1 Juni 2007 menulis mengabdi di sebuah yayasan untuk menjadi seorang pengajar di unit SMK bernama SMK Teknik 10 November. 

Walaupun demikian penulis tetap berhubungan dengan saudara kami tersebut, karena memang beliau merupakan Kakak ketiga penulis dari 6 saudara. sedangkan penulis merupakan anak kelima dari enam bersaudara tersebut. 

Tahun 2019

Pada tahun 2019 saudara kami yang berjualan mendaftarkan nama toko tersebut ke dalam sebuah merchant atau aplikasi yang sudah umum yang ada di Jakarta. Aplikasi ini juga merupakan aplikasi yang mengawali di dalam dunia driver online, dengan demikian toko saudara kami menggunakan merchant dari aplikasi tersebut, dan secara tidak langsung lebih menguntungkan untuk berbagai macam jenis UMKM yang ada. 

Kemenkop UKM memberikan data bahwa perkembangan UMKM per Juni 2022 19,5 juta pelaku UMKM sudah menggunakan pemasaran melalui digital market. Jumlah ini merupakan 30,4% dari total pelaku UMKM yang ada di Indonesia. 

Salah satu yang menggunakan digital market yaitu saudara kami yang ada di lokasi Gang Galur Jalan Raya centex, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur dengan nama toko Alfan Gang Galur. 

Pada tahun 2019 perkembangan digital belum terlalu pesat, mungkin karena masih bisa lebih mudah berbelanja secara konvensional, orang berbelanja tidak ada halangan. Perkembangan digital tahun 2019 terutama untuk market-market UMKM baru sedikit peningkatan dalam mendongkrak nilai pasar di UMKM khususnya untuk saudara kami. 

Berbeda dengan Kakak ketiga kami yang berlokasi di Gang Galur, Jalan Raya centex, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, keponakan penulis yang bernama Ahmad Amiq Fuadi mengelola salah satu usaha UMKM bidang kuliner yaitu nasi goreng yang bekerjasama dengan salah satu aplikasi digital sekaligus salah satu pencetus driver online yang berwarna hijau. 

Omset sehari-hari keponakan saya dalam satu malam bisa mencapai 4 sampai 7 juta per malam itu merupakan pendapatan kotor per malam. Menurut keponakan saya yang bernama Ahmad Amiq Fuadi jika dihitung pendapatan bersihnya dapat mencapai 1 sampai 2,5 juta per malam. 

Dengan omset sebesar itu maka banyak yang beralih dari jualan konvensional murni menjadi dual market yaitu selain market konvensional banyak dari pelaku UMKM menggunakan sistem digital market. 

UMKM saat pandemi dan pasca pandemi

UMKM pada saat pandemi terjadi sedikit perbedaan untuk jenis UMKM yang ada. Untuk jenis UMKM dengan titik berat pada pemenuhan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari cenderung lebih ramai dibandingkan pada saat sebelum pandemi dengan market digital yang lebih bagus. Sebaliknya pada saat pandemi usaha-usaha semacam makanan-makanan siap saji justru banyak yang gulung tikar salah satunya adalah keponakan kami sendiri. 

Usaha nasi goreng dengan market digital yang ber omset 5 sampai 7 juta Pada saat pandemi justru kolep atau bangkrut, dikarenakan hampir sebagian besar jalan ditutup atau di portal pada saat pandemi tersebut, sehingga driver-driver untuk menuju lokasi restoran/tempat usaha dan lain sebagainya mengalami kendala, dan ini menjadi permasalahan bagi para pengusaha makanan siap saji. Salah satunya usaha keponakan saya mengalami kebangkrutan sehingga harus ditutup atau gulung tikar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun