Mohon tunggu...
Ahmad Fatch
Ahmad Fatch Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar menjadi manusia yang bermanfaat, paling tidak berbagi cerita dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Perjamuan Makan Malam Pemimpin Negara-negara G20

15 November 2022   21:44 Diperbarui: 16 November 2022   11:26 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjamuan Makan Malam Pemimpin Negara-Negara G20

Indonesia Tengah ramai diperbincangkan oleh media-media internasional yang disebabkan berkumpulnya para pemimpin negara-negara G20, beserta negara negara undangan dan lembaga-lembaga dunia yang diundang untuk pertemuan KTT G20 di Bali. 

Pada malam hari ini Selasa tanggal 15 November 2022 mulai jam 19:00 WITA para pimpinan negara-negara G20 dan tamu undangan mulai berdatangan ke acara pertemuan jamuan makan malam. Pada jamuan tersebut para pimpinan negara-negara G20 beserta tamu undangan yang hadir dari negara-negara lain dan lembaga-lembaga dunia langsung disambut oleh Presiden Republik Indonesia beserta ibu. 

Pada acara jamuan makan malam turut dihadirkan berbagai macam ragam budaya tari-tarian dari berbagai penjuru Indonesia mulai dari tari khas provinsi Bali, tari khas Papua, tari khas Aceh dan lain sebagainya. Tari-tarian tersebut turut di suguhkan untuk menyambut para pimpinan negara-negara G20 dan tamu undangan yang lain. 

Acara ini juga disiarkan secara langsung melalui TV nasional agar bisa disaksikan oleh seluruh warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di manapun berada.

Apa manfaat bagi Indonesia sebagai presidensi negara-negara G20?

Sebagai presidensi negara-negara G20 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tentu ada beberapa manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung, antara lain:

  1. Mengenalkan ragam budaya Indonesia secara langsung

  2. Turut berkontribusi terhadap stabilitas dunia. 

  3. Membangkitkan ekonomi Indonesia. 

  4. Membuktikan Indonesia dapat menjadi presidensi yang baik

Dari poin-poin di atas maka kita dapat merinci sebagai berikut:

1. Mengenalkan ragam budaya Indonesia secara langsung

Di depan para pemimpin negara-negara G20 dan tamu undangan dari negara lain serta pimpinan lembaga-lembaga tinggi dunia, pemerintah Indonesia menyuguhkan tari-tarian dari berbagai penjuru nusantara. 

Dengan pertunjukan dan penyuguhan tersebut, maka dengan sendirinya Indonesia dapat mengenalkan kepada seluruh dunia berbagai macam tari-tarian dan budaya di Indonesia kepada seluruh pimpinan negara-negara G20 serta para pimpinan negara lain dan tamu undangan lembaga-lembaga tinggi dunia. 

Pertunjukan tari-tarian tersebut selain untuk mengenalkan ragam budaya Indonesia juga memperkenalkan keindahan dan keramahan orang-orang Indonesia di mata para pemimpin dunia, khususnya pimpinan negara-negara G20 serta pimpinan negara lain dan lembaga tinggi dunia yang diundang pada pertemuan tersebut.

2. Turut berkontribusi terhadap stabilitas dunia. 

Indonesia sebagai negara non-blok dapat berkontribusi terhadap stabilitas dunia, baik mengenai politik strategis maupun mengenai kebijakan-kebijakan stabilitas keamanan regional dan internasional. 

Seperti yang sedang terjadi di kawasan Asia Pasifik yaitu perebutan pengaruh Tiongkok dengan negara-negara AUKUS (Australia, United Kingdom, United States ). Negara-negara AUKUS (Australia, United Kingdom, United States) yang dimotori oleh Amerika, Inggris Raya, dan Australia sedang membangun fakta pertahanan untuk melawan hegemoni Tiongkok di kawasan Pasifik. 

Tentu ini akan mengakibatkan ketidak stabilan politik di kawasan Pasifik tersebut. Indonesia sebagai negara yang berada di kawasan Pasifik tentu harus terlibat secara aktif agar ketegangan antara Tiongkok dan AUKUS (Australia, United Kingdom, United States ) dapat di turunkan tensinya. Sehingga jika ketegangan diantara negara-negara AUKUS (Australia, United Kingdom, United States ) dengan Tiongkok di bawah komando Xi jinping dapat diturunkan, maka kestabilan politik di kawasan Pasifik tersebut akan berkurang, dengan demikian mendorong peningkatan ekonomi di kawasan tersebut. 

3. Membangkitkan ekonomi Indonesia. 

Negara Indonesia yang merupakan presidensi G20 Tahun 2022 dapat menjadikan momentum tersebut sebagai titik pertumbuhan ekonomi, baik di kalangan usaha mikro, usaha kecil menengah, dan pengusaha-pengusaha besar. 

Untuk mewujudkan hal ini perlu adanya sinergisitas antara pemerintah, yang lebih mengedepankan ke usaha mikro, usaha kecil dan menengah agar masuk ke dalam skala prioritas pertumbuhan ekonomi. 

Bagaimana caranya? Tentu pemerintah Indonesia harus memperkenalkan hasil dari usaha mikro, kecil, dan menengah kepada para pimpinan negara-negara G20 dan para undangan baik pimpinan negara-negra selain negara G20 dan lembaga-lembaga tinggi dunia. 

Jika Indonesia dapat memperkenalkan produk usaha mikro, kecil, dan menengah kepada para pimpinan negara-negara G20 dan lembaga-lembaga tinggi dunia, maka diharapkan mereka dapat tertarik terhadap hasil produk usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia, sehingga harapannya produk tersebut dapat ikut dipasarkan pada pasar ekspor dunia. 

4. Membuktikan Indonesia dapat menjadi presidensi yang baik. 

Salah satu momen yang ditunggu-tunggu yaitu Indonesia dapat menjadi presidensi yang baik, Bagaimana caranya?

Sudah kita ketahui bersama saat ini sedang terjadi konflik dua negara di wilayah Eropa Timur yaitu antara negara Rusia dengan negara Ukraina. 

Indonesia diharapkan dapat menjadi negara Netral, artinya tidak memihak kepada negara Rusia pun sebaliknya tidak memihak kepada negara Ukraina. Dengan kita menjadi negara Netral tidak memihak ke negara Rusia maupun ke negara Ukraina maka diharapkan Indonesia tidak salah langkah dalam percaturan politik dunia. 

Dengan demikian negara Indonesia dapat diterima oleh negara-negara belahan dunia lain sehingga kita dapat mengambil keuntungan untuk memajukan ekonomi negara kita. 

Mudah-mudahan negara kita dapat mengakhiri presidensi G20 2022 dengan kebanggaan. Sehingga negara kita dapat dikenal di seluruh dunia sebagai negara yang mempunyai ragam budaya khas yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain serta dapat dikenang sebagai presidensi negara-negara G20 yang baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun