Mohon tunggu...
Ahmad Fatch
Ahmad Fatch Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar menjadi manusia yang bermanfaat, paling tidak berbagi cerita dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aku, Kau, dan kita Semuanya Pahlawan?

9 November 2022   11:22 Diperbarui: 9 November 2022   11:35 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kemensos.go.id/logo-hari-pahlawan-tahun-2022

Setiap tanggal 10 November di Indonesia selalu diperingati sebagai hari Pahlawan, mulai dari kota-kota sampai ke pelosok desa. Peringatan hari pahlawan biasanya dilaksanakan secara serentak atau bersifat nasional, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah Provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan dan desa. Dalam memperingati hari pahlawan dilakukan upacara nasional yang dipimpin langsung oleh Bapak Presiden. 

Upacara Ini dilaksanakan untuk mengenang dan meneladani jasa-jasa para pahlawan Indonesia. Pada tahun ini pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) dalam memperingati hari pahlawan dengan tema "Pahlawanku Teladanku". Dengan tema ini diharapkan bahwa seluruh warga Indonesia di manapun berada, baik yang terdapat di dalam negeri maupun yang di luar negeri dapat meneladani sikap-sikap sebagai seorang pahlawan. 

Sebagai contoh pesan yang sangat fenomenal yaitu dari bapak bangsa kita sekaligus Bapak Proklamator, Presiden pertama Indonesia Yaitu Bapak Ir. Soekarno Beliau mengatakan "Berikan aku 1000 orang tua Niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, dan berikan aku 10 pemuda Niscaya akan kuguncangkan dunia" Beliau juga sering mengatakan "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya" Beliau juga berkata kembali pada pidato Hut Proklamasi 1963, Beliau mengatakan "Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka"

Perkataan-perkataan dari founding father Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini harus kita cermati bersama, bahwa Aku, Kau, dan Kita semua dapat menjadi pahlawan untuk negara kita tercinta. Kita dapat meneladani sikap-sikap para pahlawan bangsa kita secara seksama, dan berkeyakinan bahwa Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi?

Ungkapan-ungkapan inilah yang akan menumbuhkan sikap-sikap kepahlawanan pada diri kita, sehingga tingkah laku kita dalam keseharian dapat menjadi seorang pahlawan untuk orang lain. 

Sikap bagaimana yang dapat menumbuhkan diri kita untuk menjadi seorang pahlawan? Maka jawabannya jelas kita harus mempunyai sikap-sikap yang dimiliki oleh pahlawan tersebut.

Di bawah ini akan sedikit penulis Jelaskan tentang sebgian kecil sikap-sikap seorang pahlawan, antara lain:

  1. Berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa

  2. Nasionalisme

  3. Tolong menolong

  4. Arif bijaksana

  5. Adil

Diatas merupakan 5 sikap yang harus dimiliki oleh seseorang agar bisa menjadi seorang pahlawan di dalam kehidupan ini, untuk itu mari kita cermati penjelasan dari poin-poin tersebut. 

1. Berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Jika seseorang berkeyakinan penuh terhadap Tuhannya masing-masing, maka niscaya seseorang tersebut tidak akan pamrih dalam berjuang untuk kemajuan bersama, terutama kemajuan bangsa kita ini. 

Agama mengajarkan, sebagai manusia dalam menjalankan tata cara berkehidupan harus mengedepankan unsur-unsur yang bermanfaat untuk orang lain, khusus di dalam agama Islam dikatakan "Khairunnas anfa'uhum Linnas" artinya sebaik-baik manusia yaitu yang bermanfaat untuk manusia yang lainnya. 

Jika semua orang indonesia, apapun agamanya selalu menjalankan prinsip ini yaitu manusia terbaik adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Maka niscaya seluruh tatanan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara akan teratur dan menuju negara yang baldatun thayyibatun warobbun Ghofur yaitu suatu negara yang baik dan penuh pengampunan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Jika warga negara Indonesia bersikap baik, bersikap positif untuk mengisi kemerdekaan maka negara kita, bangsa kita akan cepat berkembang menuju negara maju dan menjadi negara berkeadilan dan berkeadaban. Karena di dalam kehidupan menjadi warga negara ditanamkan nilai-nilai positif di dalam mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia tercinta ini. 

2. Nasionalisme

Sikap nasionalisme sangat diperlukan oleh warga negara Indonesia di manapun berada, baik mereka yang sedang di luar negeri lebih-lebih yang di dalam negeri, Kenapa demikian? karena sikap nasionalisme inilah yang akan mempersatukan tujuan bersama yaitu tidak berkelompok-kelompok, tidak mementingkan kepentingan golongannya masing-masing, atau partainya masing-masing.

Sikap nasionalisme akan melahirkan persatuan dan kesatuan, jika sikap ini ditumbuhkan secara serasi dan Selaras dalam kehidupan sehari-hari, baik dia berasal dari partai, ormas, lembaga sosial masyarakat (LSM) dan lainnya jika mengedepankan sikap nasionalisme, niscaya kepentingannya hanya satu yaitu untuk kemajuan bangsa Indonesia. 

Jika masing-masing orang yang berada di dalam golongan, kelompok, dan partainya masing-masing, tetapi tidak punya sikap nasionalisme, maka Mereka cenderung akan lebih mengedepankan golongan, kelompok, dan partainya masing-masing saja. Sehingga yang timbul kepentingan golongan, kepentingan kelompok, dan kepentingan partai di atas kepentingan nasional. 

Jika ini yang terjadi, maka seluruh warga negara Indonesia akan timbul saling curiga mencurigai antar kelompok, golongan dan antar partai, karena menganggap bahwa ide merekalah yang paling benar, paling sesuai dengan kepentingan nasional, padahal sebetulnya mereka hanya mementingkan kepentingan kelompok, golongan, dan partainya masing-masing. 

Jika semua kelompok golongan dan Partai Memang betul mementingkan kepentingan nasional, maka mereka dapat berdiskusi, berdialog bersama, bermusyawarah bersama untuk mencari jalan keluar yang sama yaitu demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia secara utuh, tidak parsial Artinya mereka berpikiran nasionalisme, bukan golongan, kelompok dan partaiannya saja.

3. Tolong menolong

Tolong menolong merupakan sikap yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat dalam suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini dikarenakan setiap manusia merupakan makhluk sosial artinya setiap individu satu dan yang lainnya tidak bisa hidup sendiri-sendiri semua membutuhkan orang lain. 

Kita hidup dari pagi sampai tidur kembali semua membutuhkan bantuan orang lain, contoh ketika kita masuk ke kamar mandi, maka akan didapat dalam kamar mandi ada Gayung, mungkin ada ember mungkin, sikat gigi, sabun. Semua tidak bisa kita kerjakan sendiri itu semua produk dari orang lain. Artinya dari awal kita memulai kehidupan pun tidak bisa kita kerjakan sendiri, semua butuh bantuan orang lain. 

Dari pernyataan di atas maka hendaknya kita sebagai warga negara Indonesia harus selalu bersikap tolong-menolong dalam segala sesuatu. Tentunya tolong menolong yang dimaksud dalam hal yang positif bukan hal yang negatif. Kegiatan yang positif harus kita bantu tetapi kegiatan yang negatif harus kita cegah bersama, dengan demikian maka kegiatan bermasyarakat akan terasa lebih akrab dan bersifat kekeluargaan. 

Pada dasarnya semua manusia berkeluarga baik dalam satu RT, satu RW bahkan lebih luas yaitu Kita keluarga dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

4. Arif bijaksana

Arif dan bijaksana sangat dibutuhkan dalam melihat suatu keadaan saat ini, karena bisa jadi hal yang kita sifati negatif sekarang ini justru menjadi poin penting untuk pembelajaran bagi orang lain.

Arif dan bijaksana sangat dibutuhkan oleh pemimpin kita dalam menentukan tujuan berbangsa dan bernegara. Dengan arif dan bijaksana khususnya dalam merumuskan arah tujuan berbangsa dan bernegara harus mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal sebagai unsur utama untuk mendukung kemajuan bangsa Indonesia. 

Saat ini memang sering disebut era globalisasi, tetapi hal ini justru bisa menjerumuskan pada neokolonialisme yang tidak berbentuk, artinya saat ini memang kita tidak dijajah secara nyata atau fisik akan tetapi bisa jadi ada penjajahan bentuk yang lain. Misal arah pembangunan harus mengikuti aturan negara lain, begitu juga dalam mengisi dan membangun sistem-sistem yang lain, karena kemampuan kita yang kurang kita terjerumus dengan arahan negara lain yang menyebabkan kita tidak bisa independen. Karena akan ditopang oleh sokongan-sokong dana dari luar mengakibatkan kita terjerumus dengan kepentingan-kepentingan orang luar tersebut. 

Untuk itu sebagai pemimpin harus arif dan bijaksana dalam merumuskan dan memilih serta memilah mana yang baik untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam membangun berbagai macam hal, demi kemajuan bangsa Indonesia. Pembangunan itu perlu, tetapi yang lebih diperlukan adalah pengakuan dan pemberdayaan kearifan lokal untuk kemajuan bersama. 

Dengan kita semua sebagai warga negara Indonesia khususnya para pemimpin mempunyai sikap arif dan bijaksana maka kita akan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia secara bersama-sama dan menyeluruh

5. Bersikap Adil

Sebagai warga negara Indonesia kita harus bersikap adil terhadap sesama, kita tidak boleh memandang golongan A, kelompok A lebih rendah daripada Golongan kita, kelompok kita, atau partai kita. Begitu juga terhadap suku, agama dan yang lain sebagainya. Kita harus memperlakukan dengan adil terhadap sesama, karena pada dasarnya manusia diciptakan memang berbeda-beda.

Perbedaan-perbedaan itu harus diletakkan pada tempat wadah yang sama yaitu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan meletakkan pada tempat yang sama, maka cara pandang kita adalah adil. Jika tempat nya Sama walaupun di dalam tempat tersebut banyak macam raganya maka pandangan kita akan lebih enak dan terjadi harmonisasi dalam melihat keadaan yang sebenarnya. 

Bingkai besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari banyak suku, bahasa, ragam budaya maka kita pandang semua merupakan kekayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian maka cara pandang seperti ini akan melahirkan kebersamaan, kedudukan yang setara untuk memajukan bangsa dan negara. 

Tidak memandang dari suku apa? dari agama apa? dari partai apa? dari golongan apa? dari kelompok apa? tetapi yang kita pandang adalah Apa tujuan mereka? Apa tujuan kita? bagaimana kita akan mengisi kemerdekaan ini?

Jika seluruh warga negara Indonesia berpikiran yang sama, Insya Allah negara kita menjadi negara yang berkeadilan dan berkeadaban artinya adil dalam segala tindakan tidak memandang suku, agama, kelompok, golongan dan Partai. semua ada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang kedua berkeadaban yaitu mempunyai nilai-nilai yang luhur sesuai tuntunan agama dan nilai luhur bangsa Indonesia. 

Dari uraian diatas maka pertanyaan sesuai judul yaitu Aku, Kau dan Kita semua Pahlawan? akan dapat terjawab dengan mudah. Aku, Kau dan Kita semuanya adalah Pahlawan jika memenuhi syarat-syarat tersebut. Bagi masyarakat siapapun orangnya, asal mereka suka menolong dan mempunyai kepedulian terhadap sesama, mereka menyebutnya sebagai pahlawan, walaupun tidak mendapatkan penghargaan dan tanda jasa oleh pemerintah Republik Indonesia. Tanda jasa hanyalah simbolis dan pengakuan dari pemerintah tentang keberadaan seorang tokoh tersebut. tetapi sejatinya ada seseorang yang sangat dielu-elukan oleh masyarakat walaupun bersifat lokal, karena bagi sebagian masyarakat seseorang tersebut sangat berjasa untuk lingkungan atau daerahnya masing-masing.

Demikianlah urain mengenai Aku, Kau dan Kita Semunya Pahlawan? mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kita semua. 

#Pahlawanku teladanku

#Indonesia Berkeadilan dan Berkeadaban

#Doc Jay sehat berkah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun