Untuk itu sebagai pemimpin harus arif dan bijaksana dalam merumuskan dan memilih serta memilah mana yang baik untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam membangun berbagai macam hal, demi kemajuan bangsa Indonesia. Pembangunan itu perlu, tetapi yang lebih diperlukan adalah pengakuan dan pemberdayaan kearifan lokal untuk kemajuan bersama.Â
Dengan kita semua sebagai warga negara Indonesia khususnya para pemimpin mempunyai sikap arif dan bijaksana maka kita akan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia secara bersama-sama dan menyeluruh
5. Bersikap Adil
Sebagai warga negara Indonesia kita harus bersikap adil terhadap sesama, kita tidak boleh memandang golongan A, kelompok A lebih rendah daripada Golongan kita, kelompok kita, atau partai kita. Begitu juga terhadap suku, agama dan yang lain sebagainya. Kita harus memperlakukan dengan adil terhadap sesama, karena pada dasarnya manusia diciptakan memang berbeda-beda.
Perbedaan-perbedaan itu harus diletakkan pada tempat wadah yang sama yaitu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan meletakkan pada tempat yang sama, maka cara pandang kita adalah adil. Jika tempat nya Sama walaupun di dalam tempat tersebut banyak macam raganya maka pandangan kita akan lebih enak dan terjadi harmonisasi dalam melihat keadaan yang sebenarnya.Â
Bingkai besar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari banyak suku, bahasa, ragam budaya maka kita pandang semua merupakan kekayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian maka cara pandang seperti ini akan melahirkan kebersamaan, kedudukan yang setara untuk memajukan bangsa dan negara.Â
Tidak memandang dari suku apa? dari agama apa? dari partai apa? dari golongan apa? dari kelompok apa? tetapi yang kita pandang adalah Apa tujuan mereka? Apa tujuan kita? bagaimana kita akan mengisi kemerdekaan ini?
Jika seluruh warga negara Indonesia berpikiran yang sama, Insya Allah negara kita menjadi negara yang berkeadilan dan berkeadaban artinya adil dalam segala tindakan tidak memandang suku, agama, kelompok, golongan dan Partai. semua ada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang kedua berkeadaban yaitu mempunyai nilai-nilai yang luhur sesuai tuntunan agama dan nilai luhur bangsa Indonesia.Â
Dari uraian diatas maka pertanyaan sesuai judul yaitu Aku, Kau dan Kita semua Pahlawan? akan dapat terjawab dengan mudah. Aku, Kau dan Kita semuanya adalah Pahlawan jika memenuhi syarat-syarat tersebut. Bagi masyarakat siapapun orangnya, asal mereka suka menolong dan mempunyai kepedulian terhadap sesama, mereka menyebutnya sebagai pahlawan, walaupun tidak mendapatkan penghargaan dan tanda jasa oleh pemerintah Republik Indonesia. Tanda jasa hanyalah simbolis dan pengakuan dari pemerintah tentang keberadaan seorang tokoh tersebut. tetapi sejatinya ada seseorang yang sangat dielu-elukan oleh masyarakat walaupun bersifat lokal, karena bagi sebagian masyarakat seseorang tersebut sangat berjasa untuk lingkungan atau daerahnya masing-masing.
Demikianlah urain mengenai Aku, Kau dan Kita Semunya Pahlawan? mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kita semua.Â
#Pahlawanku teladanku