Mohon tunggu...
Ahmad Fatch
Ahmad Fatch Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar menjadi manusia yang bermanfaat, paling tidak berbagi cerita dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelajaran dari peristiwa G30S/PKI untuk Generasi Milenial

30 September 2022   00:05 Diperbarui: 30 September 2022   04:53 7413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Jagalah persatuan dan kesatuan jauhi egoistis kelompok atau golongan

Dalam peristiwa G30S/PKI merupakan salah satu peristiwa yang membuat masyarakat pada waktu itu menjadi terpecah belah di negara kita tercinta antara Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan partai yang berasaskan Nasionalis Religius. 

Sehingga sebelum terjadinya G30S/PKI banyak terjadi bentrok di mana-mana khususnya partisan atau pendukung Partai Komunis Indonesia dengan kaum nasionalis religius. 

Salah satu peristiwa yang menggegerkan yaitu penyerangan dan pembunuhan oleh Simpatisan PKI terhadap pelajar Islam Indonesia (PII) di bawah naungan NU di sebuah Desa Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang sedang dalam agenda Rapat bersama PII se-Jawa Timur setelah shalat subuh di bantai di masjid Attaqwa. 

Hal ini bisa terjadi karena kurangnya rasa persatuan dan kesatuan akibat egoistis di kalangan elit politik yang berbeda paham. 

Akibat egoistis dari elit politik inilah yang menjadi penyebab di kalangan bawah menjadi terpecah belah sehingga terjadi serangan antar satu kelompok dengan kelompok yang lainnya. 

Dengan peristiwa tersebut kita harus mengambil hikmah sedalam-dalamnya jangan sampai antar elit partai politik di negeri ini merasa paling benar sendiri, tidak mempedulikan persatuan dan kesatuan sehingga di kalangan bawah terjadi benturan-benturan yang dapat menimbulkan perpecahan sampai konflik antar rakyat.

3. Jadikan Pancasila Sebagai Landasan Utama.

Salah satu peristiwa yang melatarbelakangi Gerakan 30 September (G30S/PKI) yaitu karena sebagian elit pimpinan partai politik pada saat itu tidak mencerminkan pengamalan Pancasila dengan baik. 

Dengan tidak mengamalkan Pancasila dengan baik, maka elit politik menjerumuskan para kader dan simpatisan untuk mendukung kepentingannya sendiri. 

Dalam Pancasila yang pertama adalah ketuhanan, Yang kedua kemanusiaan, yang ketiga persatuan, yang keempat musyawarah, dan yang kelima keadilan, jika salah satu dari lima sila tersebut tidak diindahkan maka pendukung atau simpatisan dari partai politik tersebut akan bersikap brutal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun