Perasaan benar berkaitan dengan emosi dan intuisi yang sehat. Aspek ini menekankan pentingnya:
- Kesadaran Emosional: Memahami dan mengenali emosi sendiri dan orang lain. Kesadaran ini membantu individu untuk mengelola emosi dengan baik dan menghindari reaksi impulsif yang merugikan.
- Empati: Mampu merasakan dan memahami perasaan orang lain, yang merupakan dasar dari hubungan sosial yang sehat. Perasaan benar mendorong individu untuk bertindak dengan kasih sayang dan pengertian terhadap sesama.
- Keseimbangan Emosi: Menciptakan harmoni antara perasaan positif dan negatif. Perasaan benar bukan hanya tentang merasakan kebahagiaan, tetapi juga bagaimana menghadapi emosi sulit dengan cara yang konstruktif.
3. Perkataan Benar
Perkataan benar mengacu pada komunikasi yang jujur, tepat, dan membangun. Beberapa elemen pentingnya meliputi:
Kejujuran: Mengungkapkan kebenaran tanpa menyembunyikan fakta atau berbohong. Ini membangun kepercayaan dalam hubungan interpersonal.
Pilih Kata: Menggunakan bahasa yang baik dan sopan. Perkataan yang benar memperhatikan dampak dari kata-kata terhadap orang lain.
Memberi Inspirasi dan Dukungan: Perkataan yang baik dapat memberikan motivasi dan dukungan kepada orang lain. Berbicara dengan cara yang membangun dapat memperkuat hubungan sosial dan menciptakan lingkungan yang positif.
4. Perbuatan Benar
Perbuatan benar berkaitan dengan tindakan yang selaras dengan pikiran dan perasaan yang baik. Ini mencakup:
- Konsistensi: Tindakan yang diambil harus sejalan dengan pikiran dan perasaan. Konsistensi ini menciptakan integritas dan kepercayaan.
- Kepedulian Terhadap Lingkungan dan Sesama: Melakukan tindakan yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan. Perbuatan yang benar mencerminkan rasa tanggung jawab sosial dan moral.
- Tindakan Positif: Berusaha untuk memberikan kontribusi positif, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam masyarakat. Perbuatan yang benar mendorong individu untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang memajukan kesejahteraan bersama
Diskursus mengenai gaya kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono tidak hanya membawa kita untuk memahami aspek kepemimpinan yang dipraktikannya, tetapi juga mengajak kita untuk merenungkan nilai-nilai dan filosofi yang mendasari tindakan dan pemikirannya. Raden Mas Panji Sosrokartono, sebagai seorang tokoh yang tidak hanya dikenal karena kecerdasan dan wawasan luasnya, tetapi juga karena integritas dan ketulusan dalam melayani masyarakat, memberikan teladan yang relevan bagi konteks kepemimpinan masa kini.
Melalui konsep Catur Murti yang mencakup pikiran benar, perasaan benar, perkataan benar, dan perbuatan benar, beliau menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif harus berakar pada moralitas dan etika yang tinggi. Selain itu, pemahaman tentang mental Jawa yang mengedepankan nilai-nilai kesederhanaan, kejujuran, dan tanggung jawab sosial mengingatkan kita bahwa kepemimpinan yang baik adalah yang mampu mendengar, memahami, dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
Gaya kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono menginspirasi kita untuk membangun komunikasi yang konstruktif antara pemimpin dan pengikut, serta untuk mengembangkan kualitas diri yang mencakup pikiran, perasaan, dan tindakan yang sejalan dengan nilai-nilai kebaikan.Â